Untuk penyelenggaraan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pengerjaan terintegrasi yang tersebut akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 serta 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limb
lingkarpost.com – Jakarta –
PT Hutama Karya (Persero) memperoleh dua kontrak proyek baru dalam perkembangan infrastruktur pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan total nilai pengerjaan sektor ekonomi mencapai Rp1,1 triliun.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, dalam keterangannya di dalam tempat Jakarta, Jumat, mengatakan, perolehan dua proyek itu terkait proyek bangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB kemudian Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 juga 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN).
“Untuk perkembangan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan penyelenggaraan terintegrasi yang hal tersebut akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 kemudian 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menjelaskan proyek yang mana disebut dijalani dengan skema KSO (Kerja Sama Operasi).
Proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB Hutama Karya digarap melalui proyek KSO bersama Adhi Karya lalu Penta dengan nilai penyelenggaraan dunia usaha mencapai Rp711,3 milyar.
Sementara untuk konstruksi pembangunan melalui KSO Hutama Karya kemudian WIKA atas proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 juga 3 KIPP IKN mempunyai nilai konstruksi perekonomian sebesar Rp435,4 milyar.
Tjahjo mengungkapkan proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB dengan luas 11,04 ha, nantinya akan dibangun beragam prasarana meliputi Paviliun Presiden, Gazebo, Gedung Masjid Kepresidenan beserta kawasannya dengan target penyelesaian dalam dalam akhir 2024.
Selanjutnya, lingkup pekerjaan pada proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 kemudian 3 KIPP IKN meliputi perkembangan jaringan perpipaan air limbah domestik mulai dari Inspection Chamber (IC) persil sampai pada inlet pit di bangunan IPAL.
Penggarapan proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 serta 3 KIPP IKN dijalankan dengan metode galian terbuka, jacking maupun Horizontal Directional Drilling (HDD) atau sistem pemasangan pipa tanpa galian tanah. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2025.
Melalui perolehan kontrak kedua proyek ini, menurut Tjahjo, Hutama Karya optimistis menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang mana mana ditentukan, hal ini didukung dengan penyelenggaraan konstruksi digital.
“Melalui perubahan fundamental digital yang dijalani perusahaan utamanya dalam proses konstruksi, maka kami optimistis proyek yang mana digarap rampung tepat waktu dengan mutu yang digunakan mana baik kata Tjahjo.
Hutama Karya menggarap banyak proyek di tempat tempat IKN Nusantara seperti Gedung lalu Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2, Konstruksi Terintegrasi Rancang lalu Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN 2, Jalan Tol IKN segmen 3A Karangjoang – KKT Kariangau, kemudian Pembangunan Pelindung Tumbukan Kapal (Fender) lalu Bangunan Pelengkap Jembatan Pulau Balang.
Selain itu, Hutama Karya juga melakukan penyetoran 1.000 bibit pohon mangrove pada proyek Jalan Tol IKN segmen 3A Karangjoang – KKT Kariangau sebagai dukungan pembangunan IKN Nusantara dengan konsep “Future Smart Forest City”, serta menjamin keberlanjutan lingkungan.