Lingkar Post – Otorita Ibu Pusat Kota Nusantara memberikan keterangan mengenai daftar pemodal lokal dan juga asing yang mana akan merancang bisnis merek dalam IKN. Keterangan ini menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo terkait belum adanya pemodal asing yang dimaksud masuk ke IKN.
Deputi Pendanaan lalu Pengembangan Usaha Otorita IKN, Agung Wicaksono menerangkan maksud perkataan Presiden Joko Widodo adalah perbedaan status antara pemodal lokal lalu penanam modal asing. Pasalnya, perusahaan asing di penanaman modal IKN berstatus sebagai mitra penanam modal lokal.
“Jadi kalau pemodal asing belum masuk, sebenarnya kalau boleh kami detailkan statement Bapak Presiden tersebut, pemodal asing belum masuk sebagai penanam modal sendiri, tapi sebagai mitra perusahaan domestik itu sudah ada terjadi,” kata Agung di konferensi pers secara daring, Hari Senin (20/11/2023).
Agung memberi contoh proyek – proyek kolaborasi antara penanam modal lokal kemudian asing antara lain adalah Hotel Nusantara, Swiss Hotel.
Terakhir adalah konstruksi training center PSSI yang digunakan bekerja sebanding dengan Singapura yang digunakan groundbreaking-nya telah lama dilaksanakan. Proyek yang mana akan datang lainnya adalah konstruksi PLTS 50 megawatt (MW) kerja sejenis PLN serta juga Sembcorp Singapura.
Sementara itu, berikut daftar penanam modal lokal yang mana sudah ada menanamkan saham dalam IKN.
Agung Sedayu Group
Angung Sedayu Group adalah ketua gabungan perusahaan yang mana akan berinvestasi pada IKN. Bersama Agung Sedayu, turut bergabung sembilan perusahaan lainnya. Agung Sedayu Grup selama ini dikenal sebagai pemain perusahaan perumahan mewah. Korporasi properti yang mana mengusung tema one-stop living ini banyak mendirikan hotel, apartemen, dan juga mall di dalam wilayah Jabodetabek.
Salim Group
Salim Group akan turut dan juga berinvestasi di area IKN. Dikuasai oleh keluarga konglomerat keturunan Sudono Salim, perusahaan ini terkenal sebagai produsen Indomie, mie instan paling populer di tempat dunia. Di samping itu, perusahaan juga memproduksi tepung Bogasari.
Sinarmas
Sinarmas dikenal sebagai perusahaan multisektor. Unit usahanya mencakup kertas, jasa keuangan, lalu telekomunikasi.
Pulau Intan
Perusahaan baja juga pembangunan ini mendirikan pabriknya di tempat Kota Karawang, Jawa Barat. Sejumlah proyek besar yang pernah dikerjakan Pulau Intan Group adalah Bandara Singkawang, RS Kasih Ibu Solo, Sekolah BPK Penabur Bandung, serta Asrama Brimob Polda Kalimantan Barat.
Adaro Group
Adaro Energy selama ini berfokus pada pertambangan. Korporasi ini juga terlibat pada operasional beberapa jumlah Pembangkit Listrik dalam Indonesia.
Barito Pasific
Perusahaan ini didirikan oleh Prajogo Pangestu pada 1979. Fokusnya pada pengolahan sumber daya alam.
Mulia Group
Bergerak pada bidang pengerjaan properti, Mulia Grup akan menempatkan investasinya dalam IKN. Hal ini sejalan dengan fokus penyelenggaraan yang dimaksud ketika ini berada dalam gencar dijalankan dalam calon ibu kota tersebut. Di samping itu, perusahaan ini juga menyediakan jasa arsetiketur dan juga desain interior.
Astra Group
Perusahaan otomotif yang mana akan ambil bagian di penanaman modal pada ibu kota baru adalah Astra Group. Didirikan pada Ibukota Indonesia pada 1957, Astra pada saat ini menaungi lebih lanjut dari 200 anak perusahaan dengan hampir 200.000 karyawan di area semua sektor bisnisnya.
Kawan Lama Group
Siapa tak kenal ACE lalu Informa, dua pilar penyedia permintaan rumah tangga pada Indonesia? Pasar Konsumen ini berada pada bawah naungan Kawan Lama Group yang tersebut juga dipastikan berinvestasi di area IKN. Kawan Lama Group bergabung dengan aliansi yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group.
Alfamart
Alfamart Group merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di area Indonesia. Cabang-cabang minimarketnya sudah pernah tersebar di dalam seluruh penjuru Nusantara. Untuk melebarkan sayap bisnis, Alfamart juga dipastikan akan berinvestasi di area IKN.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni