“Sejumlah jalur mudik yang mana merupakan area rawan kecelakaan dan juga bencana alam harus bermetamorfosis menjadi perhatian semua pihak untuk menekan kemungkinan ancaman bagi para pemudik,”
Jakarta –
"Sejumlah jalur mudik yang digunakan merupakan tempat kejadian rawan kecelakaan lalu bencana alam harus berubah menjadi perhatian semua pihak untuk menekan kemungkinan ancaman bagi para pemudik," ujar Rerie, sapaan karibnya, pada pernyataan yang dimaksud diterima di dalam Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya ketika membuka diskusi daring bertema "Mudik Aman kemudian Nyaman Menyambut Idul Fitri 2024" yang tersebut diselenggarakan Diskusi Diskusi Denpasar 12.
Dia mengatakan mudik yang mana aman juga aman dengan beragam jenis moda transportasi terus-menerus berubah jadi dambaan komunitas setiap tahunnya, namun kerap kali berlangsung kecelakaan, kejahatan, serta prospek ancaman cuaca ekstrem di masa mudik lebaran.
Untuk itu, lanjut dia, upaya antisipasi sebagian peluang kendala pada masa mudik lebaran harus dipersiapkan dengan baik oleh semua pihak guna mewujudkan mudik yang digunakan aman lalu nyaman, salah satunya masyarakat.
Dia menganggap kesiapan masyarakat di melakukan perjalanan mudik memegang peranan penting untuk mewujudkan keamanan kemudian kenyamanan di jalan, pada samping kesiapan para aparat pemerintah pusat dan juga daerah, maupun operator transportasi.
"Mudik merupakan kegiatan tahunan yang digunakan merupakan tradisi yang digunakan luar biasa sehingga harus diantisipasi berdasarkan pengalaman tahun setelah itu agar masa mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan aman lalu nyaman," katanya.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir beberapa jumlah narasumber diantaranya Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, Executive Vice President Passangers and Sales PT KAI Ririn Widiastuti, hingga Grup Head Pelayanan Kapal PT Pelindo Arif Hermawan.
Artikel ini disadur dari Pimpinan MPR ingatkan potensi ancaman mudik Lebaran 2024 diantisipasi