Mengenal Sleep Study yang tersebut Dilakukan Ashanty, Solusi untuk Deteksi Gangguan Tidur

Mengenal Sleep Study yang Dilakukan Ashanty, Solusi untuk Deteksi Gangguan Tidur

Lingkar Post – Beberapa hari yang tersebut lalu, Ashanty berbagi video ketika wajahnya sedang ditempeli beberapa alat medis. Dalam video tersebut, tampak alat-alat menempel dalam sekitaran kepala, wajah, dengan selang menjuntai sampai dada Ashanty.

Ada pula selang yang dimasukkan ke pada lubang hidung layaknya alat bantu pernapasan. Sembari duduk di area melawan ranjang, Ashanty lantas menjelaskan bahwa ia sedang melakukan suatu pemeriksaan.

“Balik lagi, ini tidak buat penyakit ya, ini lebih tinggi kayak sleep study,” ujar Ashanty di video yang mana diunggah ulang akun @allartis, disitir Hari Senin (27/11/2023).

Baca Juga  Waduh! Duduk Seharian Bisa Sebabkan Saraf Kejepit: Kenali Tanda-tandanya

“Aku belum tahu juga sih hasilnya akan kayak apa, lantaran aku baru lakuin ini,” tambahnya. Dijelaskan oleh Ashanty, alat yang dimaksud akan dipasang selama tujuh jam.

Alat yang dimaksud akan segera berguna untuk menemukan faktor sang artis kesulitan tidur dalam waktu malam hari.

Sebagai informasi, perempuan 40 tahun itu pernah mengeluh sudah ada lama kesulitan tidur. Padahal seperti yang dimaksud diketahui, tidur yang mana cukup diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Sleep Study kemudian Kegunaannya

Bagi Anda yang dimaksud belum familiar dengan sleep study, ini adalah metode pemeriksaan yang dimaksud umum dilaksanakan jikalau seseorang mengalami gangguan tidur, baik berbentuk sulit tidur maupun kerap dibangun di dalam di malam hari hari.

Baca Juga  Mengenal Sleep Study yang dimaksud Dilakukan Ashanty, Solusi untuk Deteksi Gangguan Tidur

Dilansir dari laman Alodokter, sleep study disebut juga dengan polisomnografi. Metode pemeriksaan ini dijalankan dengan cara merekam gelombang otak, tingkat oksigen di darah, detak jantung dan juga pernapasan, sampai pergerakan mata dan juga kaki pada waktu tertidur.

Itulah mengapa ketika menjalani sleep study, dokter akan menempelkan seprangkat sensor pada wajah, epidermis kepala, dada, dan juga anggota tubuh lain. Peralatan ini yang mana nantinya merekam sinyal-sinyal listrik pada saraf otak.

Biasanya perangkat yang dimaksud akan datang menempel di dalam tubuh semalaman, lalu selesai sleep study pasien sanggup beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga  Usia penderita karsinoma paru di tempat Indonesia lebih lanjut muda teristimewa perempuan

Melalui pemeriksaan ini, dokter sanggup mengakumulasi serta menilai informasi seputar pola tidur pasien, seperti berapa lama waktu yang dimaksud dibutuhkan untuk sanggup tertidur, lamanya waktu tidur, maupun kualitas tidur.

Sleep study biasanya disarankan dokter apabila seseorang mempunyai keluhan mendengkur keras, secara tiba-tiba bangun dengan napas terengah-engah, lelah serta mengantuk di area siang hari, gelisah pada waktu tidur, sulit atau membutuhkan waktu lama untuk terlelap, tidur bukan nyenyak, atau banyak tertidur tak kenal tempat.

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …