Penelitian Sebut 80 Persen Penderita Neuropati Perifer Tidak Terdiagnosis, Pemeriksaan Dini Jadi Solusinya?

Penelitian Sebut 80 Persen Penderita Neuropati Perifer Tidak Terdiagnosis, Pemeriksaan Dini Jadi Solusinya?

lingkarpost.com – Kondisi neuropati perifer adalah satu penyakit yang digunakan sangat mengganggu bagi para penderitanya. Pasalnya, hal ini menyebabkan gangguan saraf yang dimaksud menciptakan aktivitas sehari-hari seseorang menjadi terganggu.

Gejala Neuropati Perifer antara lain berakhir rasa, kesemutan, tertusuk-tusuk, kemudian rasa terbakar pada tangan lalu kaki. Hal ini dikarenakan penderita kekurangan vitamin B yang mana menyebabkan kerusakan saraf perifer. Ditambah, pasien yang digunakan alami diabetes juga sanggup sebabkan kondisi neuropati perifer.

Diperkirakan 1 dari 2 penderita diabetes tipe 2 juga 1 dari 103 pra-diabetes menderita neuropati perifer. Sedangkan defisiensi Vitamin B mempengaruhi kualitas hidup sekitar 19 persen dari seluruh penderita diabetes.

Kasus ini sendiri juga terkadang tiada banyak disadari. Bahkan, dalam penelitian yang dimaksud dipublikasikan di tempat berbagai negara mengkonfirmasi, terdapat sekitar 80 persen pasien dengan neuropati perifer tiada terdiagnosis lalu tiada diobati.

Baca Juga  Waspadai diabetes akibat pola makan tak teratur dikarenakan sering begadang
Kaki borok dikarenakan neuropati akibat diabetes. (Dok. Kemenkes)
Kaki borok oleh sebab itu neuropati akibat diabetes. (Dok. Kemenkes)

Padahal, neuropati perifer sendiri jika dibiarkan dapat menjadi parah. Ahli saraf di dalam Departemen Neurologi RS Bethesda Yogyakarta, dr. Rizaldy Taslim Pinzon mengatakan, perlu adanya perawatan sedini mungkin untuk mengatasi agar penyakit satu ini tidak ada semakin parah.

“Sebagai tenaga media profesional, sungguh penting untuk terus menegaskan dampak penting perawatan dini bagi pasien Neuropati Perifer. Merekomendasikan perawatan tepat waktu akan memberikan ragam manfaat dalam mengatur gejala dan juga mencegah kerusakan saraf lebih banyak lanjut,” ucapnya dalam P&G Health Asia Pacific Virtual Media Roundtable-World Diabetes Day 2023, Senin (6/11/2023).

Baca Juga  Dokter Ungkap yang Terlaksana Pada Jantung pada waktu Sakit Diabetes: Berisiko Kematian

Menambahkan hal tersebut, Assistant Dean for Clinical Research at Weill Cornell Medicine di dalam Qatar, Prof. Rayaz. A. Malik menuturkan, dengan adanya pemeriksaan dini, ini akan membantu menghasilkan pasien neuropati perifer mendapat pengobatan lebih tinggi baik. Hal ini juga membantu menghindari komplikasi diabetes para pasien.

“Diagnosis dini dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi faktor resiko secara tepat waktu lalu perbaikan komplikasi diabetes yang tersebut paling umum,” jelas Prof. Rayaz.

Sementara untuk penanganan neuropati sendiri, dari hasil studi NENOIN menunjukkan, pengobatan dengan kombinasi dosis tetap vitamin B1, B6, serta B12, menghasilkan peningkatan signifikan pada fungsi saraf. Hal ini memberikan dampak baik pada refleks pergelangan kaki, refleks lutut, kekuatan otot, lalu persepsi sensori pada jari kaki juga jari tangan pasien dengan neuropati perifer.

Baca Juga  Sederet Manfaat Astaxanthin yang Kaya Antioksidan, Tak Cuma Bantu Bikin Awet Muda

Sebab adanya penemuan tersebut, hal yang mana diutamakan adalah rujukan lalu pemeriksaan dini, serta pengobatan tepat waktu. Pasalnya, jika pasien mendapatkan pengobatan tepat waktu, ini akan berdampak baik pada hasil pengobatan dari kombinasi vitamin B tersebut.

Penelitian Sebut 80 Persen Penderita Neuropati Perifer Tidak Terdiagnosis, Pemeriksaan Dini Jadi Solusinya?

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …