Penipuan Marak Terjadi, Komunitas Disarankan Lakukan Hal Hal ini Saat Belanja Online

Penipuan Marak Terjadi, Komunitas Disarankan Lakukan Hal Hal ini Saat Belanja Online

Lingkar Post – PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli melakukan literasi edukasi digital agar warga tak terjebak kecurangan online. Pasalnya, kekinian penggelapan online rutin marak terjadi serta masih menghantui publik untuk berbelanja online.

Melansir data selama periode 2017-2022, layanan CekRekening.id dari Kementerian Komunikasi serta Informatika (Kemenkominfo) telah lama menerima sekitar 486.000 laporan dari publik terkait perbuatan pidana informasi dan juga kegiatan elektronik (ITE).

Sekitar 83% dalam antaranya, atau 405.000 laporan, merupakan pembohongan proses online. Kemudian, aksi pidana kecurangan penanaman modal daring fiktif mencapai sekitar 19.000 laporan, dan juga kecurangan jual beli daring tercatat sebanyak 12.000 laporan. Penipuan berkedok penawaran menggiurkan dari oknum mengatasnamakan institusi atau perusahaan ternama juga membayangi kegiatan belanja online publik .

Baca Juga  J Resources catat produksi emas naik 16,5 persen hingga September 2023

Head of Public Relations Blibli, Yolanda Nainggolan mengatakan, salah satu yang digunakan dilaksanakan di kecurangan online yaitu menggalakkan kampanye Inisiatif Hindari Tipu-Tipu.

Lewat Pergerakan Hindari Tipu-Tipu sebagai kelanjutan dari eksperimen sosial Vomoshop Blibli yang telah dilakukan didukung oleh Kemkominfo RI, Badan Siber kemudian Sandi Negara (BSSN), Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), berbagai komunitas lalu mitra, hingga para key opinion leaders (KOLs), menjadi peluang yang dimaksud tepat untuk meluncurkan panduan hindari tipu tipu online #IngatVOMO.

Baca Juga  Tokopedia luncurkan fasilitas baru "Cari Sekaligus" untuk mudahkan pembeli

“Terutama kami tak henti-hentinya mengingatkan warga agar bertransaksi hanya sekali pada tabungan Ofisial wadah yang mana bertanggung jawab di tempat seluruh layanan lalu layanan yang dimaksud ditawarkan terhadap pelanggan,” ujar Yola yang mana dikutip, Selasa (5/12/2023).

Yola melajutkan, selain itu dengan semakin berkembangnya modus tipu tipu online, kami juga memacu warga untuk terus-menerus melakukan verifikasi kanal komunikasi resmi platform digital tempat bertransaksi.

“Sehingga dapat melakukan komunikasi dengan cepat lalu tepat di area kala ada indikasi tipu tipu yang tersebut mengatasnamakan platform,” imbuh dia.

Baca Juga  Otorita IKN: Insentif Tax Holiday hingga HGU 95 Tahun Diberikan ke Penanam Modal Domestik juga Eksternal

Executive Director idEA, Arshy Adini menambahkan, bidang digital yang tersebut dinamis memang sebenarnya terus membutuhkan pembaharuan untuk menyokong perkembangannya. Saat ini, salah satu tantangan lapangan usaha yang mana harus dibenahi segera adalah berkembangnya iklan fiktif dan juga kecurangan online.

“Eksperimen sosial yang dilaksanakan lapangan usaha berkolaborasi dengan pelaku ecommerce dan juga pemerintah diharapkan akan mampu menjadi edukasi konsumen yang mumpuni. Mencerdaskan konsumen menjadi salah satu bentuk tanggung jawab lapangan usaha dan juga mengupayakan percepatan peluang dunia usaha digital dan juga demand proses pada rakyat indonesia,” pungkas dia.

Check Also

eksekutif Bakal Buka Kembali Ekspor Benih Lobster

eksekutif Bakal Buka Kembali Ekspor Benih Lobster

Lingkar Post – JAKARTA – Menteri Kelautan serta Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono akan kembali membuka …