Sentil Soal Korupsi kemudian Dinasti Politik, Faisal Basri: Sekarang Rumah Kita Dipenuhi Kecoa lalu Rayap

Lingkar Post Desember 10, 2023 News Leave a comment 3 Views

Lingkar Post – Ekonom senior Faisal Basri berorasi di area acara Panggung Rakyat bertajuk ‘Bongkar’ yang dimaksud diselenggarakan Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) di dalam Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Hari Sabtu (9/12/2023).

Ia menyampaikan, kondisi Indonesia kekinian memprihatinkan lantaran digerogoti praktik-praktik korupsi.

Faisal mengibaratkan Indonesia sebagai sebuah rumah yang tiang-tiangnya goyah sebab diserbu koruptor yang disebutnya sebagai rayap serta kecoa.

“Kita tahu apa yang digunakan sedang terjadi. Anak muda kita tak buta. Sekarang rumah kita, rumah Indonesia dipenuhi oleh kecoa dan juga rayap-rayap,” kata Faisal.

Dia meminta generasi muda untuk mengokohkan kembali tiang-tiang negara dengan cara membasmi para rayap juga kecoa. Menurutnya, tak ada tempat di dalam Indonesia bagi mereka yang digunakan melakukan tindakan pidana korupsi.

Baca Juga Prabowo Temukan Dugaan Mark Up Anggaran Gila-gilaan di tempat Kemhan
“Kecoa-kecoa itu adalah para koruptor, kita harus lawan kita harus enyahkan dari rumah Indonesia. Rayap-rayap itu sudah pernah menciptakan tiang-tiang rumah Indonesia goyang. Oleh akibat itu kita usir mereka. Mereka musuh kita bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut beliau menuturkan bahwa Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, dan juga agama, sehingga pemerintah tak boleh membeda-bedakan hak setiap warga apalagi merampas hak dengan alasan kepentingan negara.

Baca Juga Lonjakan Upah Bikin Pengusaha Kabur, Itu Salah Kepala Daerah!
“Indonesia rumah kita. Indonesia adalah tempat berteduh buat semua. Tak membedakan suku, warna kulit, agama, lalu dengan syarat muasalnya,” ucapnya.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid menyampaikan pandangannya pada Panggung Rakyat Bongkaaar dalam Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Hari Sabtu (9/12/2023). Acara yang diselenggarakan sebagai peringatan tegas Hari Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga Hari Antikorupsi Sedunia yang disebutkan menyuarakan desakan untuk pemerintah juga aparat hukum di penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM dalam Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

Dikatakan Faisal Basri, Indonesia sebagai rumah keberagaman tak boleh dirusak oleh kepentingan pribadi apalagi dengan pendekatan kekerasan.

“Kita berbagi cerita kemudian cara bukanlah memonopoli mau sendiri kemudian mimpi sendiri. Bukan memaksakan kehendak dengan bedil, tidak menindas yang berbeda. Bukan dengan membusukan yang mana diseberang,” tegas dia.

Namun yang terjadi ketika ini, kata dia, penguasa serta korporasi memaksakan kehendak dengan cara merampas tanah rakyat, membungkam ucapan rakyat, dan juga mengeruk kekayaan negeri.

Baca Juga Jubir: perusahaan China taati standar dalam perkembangan bandara Nepal
“Untuk mendirikan kerajaan lewat urusan politik dinasti. Mereka membentuk kawanan siluman rayap kemudian kecoa, yang tersebut bertaring tajam mengusik rumah Indonesia,” ungkapnya.

Atas keadaan sekarang, Faisal Basri memohonkan rakyat agar tiada diam juga memberikan perlawanan terhadap korupsi juga kebijakan pemerintah dinasti supaya pilar-pilar negara bukan semakin rapuh lalu runtuh.

“Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah. Menyerang pondasinya, menyerbu pilar-pilar rumah kita. Tak pelak rumah Indonesia menjadi oleng akibat polah mereka. Kita semua berada dalam di sini untuk memverifikasi rumah Indonesia tidak ada menuju kehancuran, tidaklah menuju keruntuhan,” pungkasnya.