Lingkar Post – Bukan semata-mata perkara pola makan yang tersebut tak terkontrol, ternyata sakit radang paru alias pneumonia bisa saja menyebabkan penyakit diabetes. Fakta ini disampaikan dengan segera Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Travel Health Expert Eka Hospital BSD, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD BAH.
Ia menyatakan bahwa penyakit infeksi seperti pneumonia kemudian radang paru merupakan kondisi stres metabolik yang tersebut bisa jadi menyebabkan diabetes.
“Meningkatkan stres metabolik (sindrom metabolik) menyebabkan diabetes mellitus juga, semua kondisi stres pada tubuh berpengaruh pada risiko diabetes,” ujar dr. Rudy pada acara diskusi bersatu PT. Pfizer Indonesia pada Ibukota Indonesia Selatan, Selasa (28/11/2023).
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung, stroke, atau diabetes. Contohnya yaitu kadar gula darah yang mana tinggi, kelebihan lemak dalam sekitar pinggang, juga kenaikan kadar steroid yang tersebut tak biasa.
Menurut dr. Rudy tidak semata-mata pneumonia atau radang paru yang digunakan dinilai sebagai salah satu kondisi berat, bahkan sekedar kekurangan tidur juga meningkatkan risiko sakit diabetes.
Pneumonia adalah suatu peradangan akibat bakteri atau virus pada paru yang tersebut menyebabkan adanya gangguan fungsi pada paru. Gejalanya menyebabkan demam, batuk hingga sesak napas.
Beberapa virus yang umum menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), juga SARS-CoV-2. Sementara jenis bakteri yang umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumonia.
Kondisi ini juga berlaku sebaliknya orang dengan diabetes mellitus menyebabkan pneumonia, lantaran gula darah tinggi pada penyandang penyakit gula dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu. Salah satunya menghasilkan sel darah putih pada sistem imun kinerjanya jadi tak maksimal.
“Jadi sel darah putih ini tentaranya tubuh, kalau tentaranya tak sanggup aktif, sehingga ada kuman masuk tapi tentara lemah jadi tidak ada dapat melawan infeksi lalu terjadilah pneumonia,” kata dr. Rudy.
Kondisi yang berbahaya, yaitu diabetes mellitus mengalami komplikasi sebab adanya kontraindikasi, sehingga tidaklah boleh sembarang mendapat obat atau vaksin.
“Jadi solusinya menghindari pneumonia, sangat penting pasien diabetes mellitus mendapatkan vaksin pneumonia. Apalagi pasien hiperglikemia yang digunakan mudah terinfeksi penyakit, sangat disarankan semua jenis vaksin agar tidaklah terjadi komplikasi parah,” pungkas dr. Rudy.
Sekedar informasi, penyakit gula jadi salah satu penyakit yang mana menarik perhatian, khususnya merekan yang mana memiliki riwayat diabetes mellitus di area keluarganya. Fakta 2021, total pengidap hiperglikemia sebanyak 19,47 jt di area Indonesia.
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi tambahan dari 200 mikrogram per desiliter (> 200 mg/dL).
Kondisi ini tidak ada cuma mempengaruhi sistem metabolik tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit lainnya, termasuk pneumonia yang bisa saja menjadi tambahan serius pada individu dengan diabetes.