9 Tips Aman pada waktu Solo Traveling ke Tempat Baru

9 Tips Aman pada waktu Solo Traveling ke Tempat Baru

Lingkar Post Jakarta – Bepergian seseorang diri atau solo traveling banyak kali bikin waswas, apalagi jikalau ke negara yang mana mirip sekali belum pernah didatangi. Tapi itu bukan perlu terjadi jikalau sudah ada tahu tipsnya. 

Seorang perempuan traveler yang digunakan telah melakukan solo traveling selama 10 tahun membagikan tips yang dimaksud terus-menerus ia lakukan agar selalu aman di tempat perjalanan. 

1. Berbagi lokasi dengan keluarga dekat 

Dia terus-menerus memberi tahu teman dekat atau anggota keluarga tentang rencana perjalanan saya. Dia juga membagikan lokasi. 

“Sebagai solo traveler, saya terus-menerus memberi kabar terhadap keluarga atau teman dekat pada rumah dengan membagikan rencana serta lokasi saya. Hal ini dapat membantu orang yang saya sayangi mengetahui keberadaan saya, teristimewa pada waktu saya traveling dengan jadwal terbuka,” kata dia. 

2. Tidak bilang ke orang asing sedang bepergian sendirian

Dia tiada memberi tahu orang asing bahwa ia sendirian ketika bertualang pada tempat asing.

“Jika seseorang bertanya tentang rencana saya, saya mengarang cerita juga menyatakan saya akan bertemu teman untuk makan malam. Saya juga tidaklah pernah membagikan detail pribadi atau rencana perjalanan saya untuk orang asing,” kata dia. 

Ketika ia memesan Airbnb atau hotel, ia terus-menerus menambahkan email orang kedua ke formulir reservasi sehingga orang bukan mengira pada bepergian sendirian. 

Baca Juga  Tiga destinasi pilihan untuk lakukan perjalanan sendiri

3. Mengunduh peta offline sebelum perjalanan

Berada di area tempat yang digunakan asing tentu membutuhkan peta. Peta ini sangat berguan baik ketika jalan kaki keliling kota atau bepergian dengan transportasi umum.

“Koneksi internet bukan terus-menerus dapat diandalkan, jadi saya mengunduh peta agar dapat diakses secara offline menggunakan Google, Apple Maps, dan juga Maps.me. Dengan begitu, saya tetap memperlihatkan dapat menemukan jalan pergi dari meskipun saya tidak ada menyiapkan Wi-Fi atau paket telepon internasional,” kata dia. 

4. Menghindari mengeluarkan ponsel atau peta di area tempat yang tiada jelas

Tips lain adalah menghindari mengeluarkan peta atau ponsel apabila saya tersesat di dalam tempat yang dimaksud tak nyaman. Meskipun menggunakan peta sangat membantu, di banyak kasus, peta juga dapat menandai seseorang sebagai turis sehingga rentan mendapat gangguan. 

“Jika membutuhkan membuka peta, saya berjalan ke kafe, restoran, lobi hotel, atau tempat terdekat yang dimaksud terlihat aman sebelum mengeluarkan ponsel untuk mengetahui langkah selanjutnya,” ujar dia. 

Hal ini juga penting di tempat negara-negara yang mana rawan pencopetan. Ketika sedang fokus meninjau peta, barang lain bisa jadi belaka disambar pencopet tanpa disadari. 

5. Berpartisipasi percaya diri pada waktu berjalan-jalan

Saat berjalan dalam tempat yang dimaksud asing, berusahalah tampil percaya diri kemudian masih tegas, meskipun tidaklah tahu ke mana akan pergi.

Baca Juga  Libur Nataru Telah Tiba, Ini adalah Tips Transportasi kemudian Biaya Liburan

“Aku menjaga daguku serta kepalaku terangkat tinggi. Saya berjalan dengan kecepatan yang stabil serta konsisten. Saya tidaklah takut melakukan kontak mata dengan siapa pun,” ujar dia. 

Terlihat tersesat atau bingung bisa saja menandakan bahwa seseorang tidak dari area yang disebutkan juga kemungkinan besar rentan, jadi kepercayaan diri adalah kuncinya.

6. Memeriksa taksi 

Ketika bepergian, pilihlah transportasi yang tepercaya termasuk taksi. Hal ini membantu menghindari penipuan perjalanan, dalam mana pengemudi yang mana tiada bersertifikat menawarkan nilai tumpangan yang digunakan lebih banyak rendah tapi akhirnya ditagih berlebihan, diantar ke sembarang tempat, atau lebih besar buruk lagi.

“Salah satu cara saya menghindari taksi palsu adalah dengan memeriksa SIM lalu lencana pada kendaraan sebelum saya masuk ke dalam,” ujarnya.

7. Menjelajah tujuan baru di tempat siang hari 

Terbang ke negara baru akan lebih tinggi nyaman apabila tiba pada siang hari atau pada waktu masih terang. Pelancong bisa saja mengawasi lebih lanjut sejumlah dan juga miliki deskripsi yang digunakan lebih tinggi baik tentang lingkungan sekitar.

“Jika saya menginap di tempat akomodasi di area mana saya harus mengawaitu pada luar dengan semua barang bawaan saya, saya juga lebih banyak suka melakukannya ketika saya dapat mengamati segala sesuatu di tempat sekitar saya,” kata dia. 

Baca Juga  10 Rekomendasi Hotel yang mana Ada Bathtub pada Jakarta

8. Selalu bawa uang tunai juga cadangan pada rekening

Setidaknya, beliau setiap saat membawa  US$200 atau sekitar Rp3 jt untuk keadaan darurat. Dia menyimpannya tersembunyi, terpisah dari dompet. “Dengan begitu, jikalau terjadi sesuatu pada dompet, saya punya uang untuk bertahan sementara aku memikirkannya.
Saya menyimpan uang tunai pada Dolar Amerika karena, sepanjang perjalanan saya, menurut saya itu adalah mata uang yang dimaksud paling mudah untuk dikonversi,” ia mebambahkan. 

Dia juga meyakinkan miliki tabungan beberapa ribu dolar ketika bepergian karema kita tak pernah tahu apa yang digunakan akan terjadi pada waktu bepergian. Misalnya, harus melakukan penerbangan evakuasi darurat yang dimaksud mahal akibat pandemi virus corona lalu kerusuhan politik.

9. Percaya naluri

Keamanan adalah hal terpenting pada waktu bepergian apalagi solo traveling. Jika ada sesuatu yang mana terasa tak beres, kemungkinan besar memang sebenarnya begitu. Jadi jikalau merasa tidak ada nyaman, lakukan apa pun yang digunakan mampu untuk meninggalkan dari situasi itu secepat kemudian semulus mungkin. Dan jangan lupa setiap saat memberikan informasi terbaru terhadap teman lalu keluarga di area rumah.

Kota Tujuan Solo Traveling Terbaik untuk Perempuan Menurut Airbnb

Check Also

Mengenal sejarah peradaban Qatar pada Museum Nasional Qatar

Mengenal sejarah peradaban Qatar dalam Museum Nasional Qatar

Lingkar Post – Ibukota – Salah satu destinasi favorit para pelancong pada negara Qatar adalah …