lingkarpost.com Pasangan ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengatakan ingin segera memperbaiki fokus mereka setelah gagal melaju ke babak kedua turnamen Kumamoto Masters 2023 pada Jepang, Selasa.
Bagas/Fikri harus mengakui keunggulan delegasi tuan rumah Akira Koga/Taichi Saito dua gim langsung 18-21, 16-21 di tempat babak 32 besar turnamen BWF Super 500 tersebut.
“Hasilnya cukup mengecewakan. Hasil akhirnya bukan seperti yang tersebut diinginkan. Gim pertama, skornya juga kejauhan, sampai tertinggal 1-7. Tadi adaptasinya juga kurang cepat. Saat masuk lapangan kurang in,” ujar Fikri, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI seperti dimuat Antara.
Keduanya setuju bahwa dari awal laga, pasangan Jepang mampu menentukan pola permainan sehingga menghasilkan Bagas/Fikri tidaklah dapat mengantisipasi serangan dengan baik.
“Setelah pelan-pelan bisa jadi mengejar juga menemukan pola, sayang kami tetap kalah. Dari awal permainan kami tidaklah mampu keluar seperti yang tersebut diharapkan. Kami belum sanggup bermain lepas,” kata Bagas.
Selain itu, terdapat keputusan wasit yang tersebut juga cukup mengganggu konsentrasi Bagas/Fikri, di dalam poin krusial 17-17. Bola yang digunakan mulanya mereka itu kira masuk, ternyata dinyatakan keluar oleh wasit sehingga keunggulan berbalik untuk Koga/Saito.
“Tadi sempat terganggu insiden yang digunakan tak diingingkan dalam poin 17-17 jadi 17-18 untuk lawan. Pukulan kami masuk tapi dinyatakan keluar umpire. Sedikit terganggu juga sebab hilang satu poin pada hitungan tua,” kata Bagas.
Selepas gim pertama, Bagas/Fikri mencoba mencari formula yang dimaksud lebih tinggi tepat untuk memenangkan gim kedua. Keduanya pun menemukan pola permainan yang mana cukup efektif. Namun, Bagas/Fikri mengatakan dia malah menciptakan banyak kesalahan sendiri yang memberikan keuntungan bagi lawan untuk mendapatkan poin mudah.
“Pada gim kedua, kami mencoba bermain lebih tinggi tenang kemudian ternyata mampu unggul 11-8 di tempat interval gim kedua. Sayang setelah itu, kami banyak kesalahan sendiri serta terkejar. Permainan kami jadi tak oke juga kalah,” kata Fikri.
“Gim kedua sebenarnya kami mulai enak permainannya. Sayang setelah interval banyak salah sendiri juga tersusul. Kami banyak kehilangan poin. Mau mengejar sudah susah lantaran perbedaan poinnya terlalu jauh,” ujar Bagas menambahkan.