Benarkah Nasi Dingin Lebih Sehat Untuk Diabetes Dibanding Nasi Panas? Ini Kata Dokter

Benarkah Nasi Dingin Lebih Sehat Untuk Diabetes Dibanding Nasi Panas? Ini Kata Dokter

lingkarpost.com – Banyak pasien diabetes disarankan batasi konsumsi nasi oleh sebab itu sanggup meningkatkan kadar gula darah. Belakangan teknologi pangan menemukan fenomena nasi dingin yang mana diklaim tambahan sehat daripada nasi panas, benarkah?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi, dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD mengatakan satu porsi nasi putih biasanya disajikan dalam bentuk 100 gram, dan juga mengandung 130 kalori yang dinilai cukup banyak untuk pasien diabetes.

“Oleh sebab itu diabetisi disarankan untuk membatasi konsumsi nasi putihnya sebab dapat menaikan kadar gula darah,” ujar dr. Melisa.

Ia menambahkan, nasi panas mengandung kadar karbohidrat yang dimaksud tinggi lantaran gula yang terkandung di tempat dalamnya mudah untuk terurai dan juga diserap oleh sistem pencernaan sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah makan.

Baca Juga  Waspada Sakit Radang Paru Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes, Ini adalah Alasannya
Ilustrasi diabetes (Pexels/Nataliya Vaitkevich)
Ilustrasi diabetes (Pexels/Nataliya Vaitkevich)

Tapi kata dr. Melisa, bukan berarti kadar gula di tempat dalam nasi dingin berkurang. Suhu pada nasi tak berpengaruh pada kadar gula yang mana ada di dalam dalamnya, namun nasi yang dimaksud didinginkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi diketahui akan menghasilkan sebuah zat bernama pati resisten.

“Zat pati resisten adalah jenis serat yang digunakan tak dicerna oleh tubuh, sehingga tak diserap oleh tubuh. Zat hal itu dapat juga difermentasi oleh usus besar yang tersebut kemudian akan digunakan sebagai makanan bagi bakteri baik di dalam dalam usus. Proses fermentasi ini dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin dan juga pengurangan lemak perut yang dimaksud baik bagi diabetisi,” bebernya.

Baca Juga  Hari Diabetes Sedunia 2023: Ini Bedanya dengan Hipertensi juga Asam Urat, Jangan Sampai Tertukar!

Pati resisten ini biasa ditemukan dalam karbohidrat yang mana dimasak kemudian didinginkan, salah satunya yaitu nasi dingin. Bahkan, zat pati resisten ditemukan lebih lanjut banyak pada nasi yang mana dihangatkan kembali setelah sebelumnya didinginkan. 

Selain itu nasi dingin yang tersebut dihangatkan kembali juga akan mengalami penurunan kandungan nutrisi, termasuk kadar karbohidrat yang mana lebih banyak rendah jika dibandingkan dengan nasi yang dimaksud baru dimasak.

Melalui fenomena ini, dr. Melisa beri tips sebelum menyantap nasi di tempat waktu makan utama, yaitu diletakkan beberapa saat di tempat suhu ruang lalu dimasukkan ke dalam dalam kulkas untuk menghindari pertumbuhan spora serta kuman bila dibiarkan terlalu lama di tempat suhu ruang. 

Baca Juga  Bisa Hemat Uang Negara Rp 1,7 Triliun, Peneliti UI Saran Insulin Bisa Diberikan di area Puskesmas kemudian Klinik

“Atau bisa saja juga nasi yang dimaksud disimpan di dalam kulkas dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi. Meski nasi dingin tak dapat menurunkan kadar gula darah, namun mengonsumsi nasi dingin dapat menghambat lonjakan kenaikan kadar gula darah setelah makan,” katanya.

Perlu diingat, hal yang penting dalam mengonsumsi makanan bagi diabetisi adalah porsi dari substansi makanan tersebut. Diabetisi masih dapat mengonsumsi nasi hangat namun dalam jumlah agregat yang mana bukan banyak. Bukan berarti pula diabetisi yang dimaksud memilih memakan nasi dingin dapat mengonsumsi dalam porsi yang mana besar atau bahkan dua piring saji.

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …