Buntut Penyerangan RS Al-Shifa, Dirjen WHO Prihatian Kehilangan Kontak dengan Staf Medis

Buntut Penyerangan RS Al-Shifa, Dirjen WHO Prihatian Kehilangan Kontak dengan Staf Medis

Lingkar Post – Direktur Jenderal Organisasi Aspek Kesehatan Global (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus prihatin dengan serangan militer ke RS Al-Shifa pada Gaza, Palestina. Meski begitu di pernyataannya, ia tidak ada secara eksplisit menyebutkan apabila serangan dilaksanakan Israel.

Menurutnya tidak hanya saja prihatin, ia mengaku sudah ada kembali kehilangan kontak dengan para tenaga kemampuan fisik yang bertugas pada rumah sakit di dalam negara yang dimaksud dibombardir negara Israel itu.

“Laporan serangan militer ke rumah sakit Al-Shifa sangat memprihatinkan. Kami sudah ada kehilangan kontak lagi dengan tenaga kemampuan fisik di dalam rumah sakit. Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan merekan lalu pasien mereka,” ujar @DrTedros melalui cuitannya di tempat Twitter, Rabu (15/11/2023).

Perlu diketahui, apapun kondisinya hukum internasional menyebutkan seperti yang mana tertuang pada Pasal 19 Konvensi Jenewa Keempat menegaskan bahwa unit kebugaran dan juga pelayanan medis tak boleh diserang. Bahkan prasarana serta tempat ini harus dilindungi dari semua pihak yang digunakan berkonflik.

Perlu diketahui, pasukan negeri Israel dilaporkan menggeledah ruang bawah tanah atau basement RS Al-Shifa pada Jalur Wilayah Gaza pada Rabu, 15 November dini hari. Mirisnya menurut laporan, beberapa orang yang ada di area pada rumah sakit ditembaki, pada waktu hendak pergi dari dari koridor rumah sakit yang mana sebelumnya dinyatakan aman untuk keluar.

Baca Juga  Fakta Bahaya Menyimpan Solusi di dalam Dalam Mobil yang dimaksud Perlu Diketahui

Sayangnya tidaklah dijelaskan tambahan lanjut, siapa orang-orang yang tersebut ditembaki paskukan negeri Israel itu, apakah pasien atau staf rumah sakit yang bertugas.

Padahal menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperkirakan ada 2.300 pasien, staf lalu warga sipil yang dimaksud berlindung di tempat RS Al-Shifa yang digunakan terjebak selama serangan Palestina dan juga pertempuran sengit.

Baca Juga  tanah Israel Kepung RS Indonesia pada Gaza, Banyak Orang Terkurung!

Adapun warga sipil yang digunakan berlindung ini merupakan para pengungsi yang digunakan kehilangan rumah dan juga tempat beristirahat, sehingga menganggap rumah sakit serta komplek di dalam sekitarnya dianggap aman.

Sementara itu, serangan dilancarkan oleh sebab itu negara Israel mengklaim apabila ruang bawah tanah kelompok Hamas terletak pada rumah sakit tersebut, inilah sebabnya jadi alasan negara Israel menyerang basement RS Al-Shifa Gaza. Apalagi organisasi Hamas selama ini dituding tanah Israel sebagai teroris.

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …