Kebiasaan Pelatih Irak yang dimaksud mana Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk Raih Kemenangan

Kebiasaan Pelatih Irak yang mana Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk Raih Kemenangan

lingkarpost.com Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas mendapat kritik dari mantan bintang tim nasional mereka, Bassam Raouf oleh sebab itu dianggap bermain terlalu pragmatis dan juga tambahan mengutamakan solidnya pertahanan.

Pendekatan taktik pelatih dengan syarat Spanyol itu bisa saja dimanfaatkan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong untuk mengembangkan permainan kemudian mencari celah demi meraih kemenangan.

Menurut Bassam Raouf, Timnas Irak tidaklah bisa jadi terus-terusan bermain dengan filosofi seperti itu terlebih saat menghadapi Timnas Indonesia dan juga Vietnam pada 16 juga 21 November mendatang.

Irak, yang dimaksud pada atas kertas tambahan baik dari dua delegasi Asia Tenggara itu, disebut harus mengubah pendekatan taktik di area mana Jesus Casas harus berani menginstruksikan tim bermain tambahan menyerang.

Baca Juga  Pemain Timnas Indonesia Diserang Demam Jelang Lawan Vietnam, Arya Sinulingga: Jangan Diheboh-hebohkan!

“Kekuatan timnas Irak terletak pada keberhasilan kerja individual lini pertahanan untuk melemahkan lawan manapun, serta melalui komunikasi dalam mengontrol bola serta mempertahankan sentuhan positif untuk mencapainya dengan upaya teraman,” kata Bassam Raouf dikutip dari Winwin, Rabu (15/11/2023).

Pelatih Irak, Jesus Casas (Youtube/AFC Asian Cup)
Pelatih Irak, Jesus Casas (Youtube/AFC Asian Cup)

“Dan ini adalah rencana yang mana ingin diterapkan oleh pelatih Jesus Casas bersama tim nasional Irak, dengan mengandalkan kerja individu terlebih dahulu dibandingkan dengan kerja tim.”

Raouf menilai, pendekatan taktik Jesus Casas yang tersebut cenderung bertahan calon menyia-nyiakan peluang beberapa pemain yang mana dianggap punya kemampuan untuk meningkatkan lini serang tim.

Baca Juga  Sayangkan Kritikan Fakhri Husaini Soal Pemain Naturalisasi, Eks Exco PSSI Beri Respons Menohok

“Casas berusaha untuk tiada kalah dalam pertandingan, tapi dia juga tak menang,” kata Raouf.

“Dia berusaha [membawa tim] mencetak gol. Tetapi dia berhati-hati dalam menambah jumlah total pemain pada lini depan.”

“Pelatih bukan akan mengambil risiko mengandalkan pemain terampil yang tidaklah pandai bertahan, seperti Andre Al-Sanati, Ahmed Farhan, dan juga Muhammad Qasim.”

Pernyataan Raouf sejalan dengan pendekatan taktik yang mana digunakan Casas setidaknya dalam enam pertandingan terakhir di dalam mana Irak lebih besar sering bermain dengan formasi tiga bek tengah yang digunakan dapat bertransformasi menjadi lima bek.

Saat kalah 0-2 dari Rusia dalam laga uji coba, Jesus Casas menurunkan starting XI Irak dengan formasi dasar 3-4-1-2 di dalam mana lini belakang dipercayakan kepada Ali Adnan, Mustafa Nadhim juga Ali Atyah.

Baca Juga  Komite Wasit akui gol Persiraja ke gawang PSMS Medan tak offside

Bahkan ketika menghadapi Thailand yang digunakan notabene lawan lebih tinggi lemah dari mereka, Irak juga turun dengan formasi 3-4-1-2. Lewat pendekatan itu, merek susah payah mengalahkan lawannya lewat adu penalti setelah bermain imbang 2-2.

Berkaca dari hasil yang digunakan didapatkan Thailand, bukan bukan mungkin Timnas Indonesia dapat mengambil bagian memanfaatkan kebiasaan pelatih Jesus Casas yang tersebut cenderung tak berani menginstruksikan Irak bermain tambahan menyerang.

Check Also

Jadwal Arema FC vs Persebaya: Bajul Ijo Siap Tempur!

GIANYAR – Persebaya Surabaya siap menghadapi Arema FC pada lanjutan Kejuaraan 1. Secara regu keadaan …