Lingkar Post – Ibukota Indonesia – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan kebijakan fiskal negara disusun untuk fokus mengatasi tiga tantangan utama, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, serta juga institusional.
“Saya kira ini menjadi fokus pemerintah, dikarenakan ada tiga tantangan utama yang digunakan digunakan kita hadapi, yaitu SDM, infrastruktur, juga kelembagaan. Tiga hal itu yang dimaksud digunakan akan dijawab oleh pemerintah melalui anggaran pendapatan dan juga belanja negara (APBN),” kata Kepala Pusat Kebijakan Industri Bisnis Makro BKF Kementerian Keuangan Abdurohman dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2024 di area tempat Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan kebijakan fiskal jangka menengah lalu panjang konsisten diarahkan untuk melanjutkan arah perbaikan jangka pendek juga isu struktural demi mencapai visi Indonesia Maju 2045.
Dalam paparannya, Abdurohman mengumumkan tantangan SDM terdiri dari empat aspek, yaitu peningkatan mutu pendidikan, peningkatan sarana dan juga layanan kesehatan, perbaikan nutrisi, juga peningkatan kualitas tenaga kerja (vokasi).
Sementara itu, APBN tahun anggaran 2024 mengalokasikan dana institusi belajar sebesar Rp660,8 triliun juga anggaran kebugaran sebesar Rp187,5 triliun.
Untuk tantangan infrastruktur, terdapat empat aspek yang dimaksud ditargetkan pemerintah untuk ditingkatkan ke depan, yaitu peningkatan infrastruktur dasar, teknologi informasi kemudian juga komunikasi (TIK), energi, dan juga kondisi tubuh lingkungan.
Untuk mendukung upaya tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp422,7 triliun.
Terakhir, pemerintah memusatkan perhatian juga pada empat aspek, yaitu perbaikan regulasi lalu juga reformasi birokrasi, kemudahan mencoba melalui Online Singe Submission (OSS), penguatan sektor keuangan melalui Undang-Undang Pembangunan kemudian juga Penguasaan Sistem Keuangan (UU P2SK), serta juga pembentukan sovereign wealth fund.
Menurut Abdurohman, upaya-upaya yang mana dimaksud mengarah pada perbaikan produktivitas, nilai tambah, lingkungan, lalu juga basis kegiatan dunia usaha yang dimaksud menjadi landasan untuk mencapai Visi Indonesia Maju 2045.
“Saya kira dengan langkah-langkah yang mana dimaksud kita bisa jadi jadi mempercepat inovasi fundamental perekonomian kita,” ujar dia.