pemerintahan Genjot Ekspor Rendang sampai Rempah ke Eropa

pemerintahan Genjot Ekspor Rendang sampai Rempah ke Eropa

Lingkar Post

Jakarta – Pemerintah melalui Lembaga Biaya Ekspor Indonesia (LPEI) dan juga eksekutif Provinsi Sumatera Barat setuju untuk berkolaborasi di pengembangan kapasitas Industri Kecil lalu Menengah (IKM), Koperasi, BUMDesa, BUMDESMA, juga Usaha Kecil juga Menengah (UKM) berorientasi ekspor dalam Provinsi Sumatera Barat. Salah satunya mengupayakan ekspor rendang kemudian rempah yang tersebut menjadi andalan wilayah tersebut.

“Saya berharap implementasi MoU ini dapat berjalan dengan cepat dikarenakan kerja serupa ini akan meningkatkan ekspor hasil Sumatera Barat ke mancanegara, sehingga akan memberikan penguatan pada perekonomian pada daerah,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di siaran pers, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga  Video: Baterai Kendaraan Listrik Mahal, Yakin Terjual?

Provinsi Sumatera Barat miliki peluang besar di lingkungan ekonomi ekspor, diperkuat oleh kekayaan budaya yang dimaksud menjadi ciri khas Indonesia. Keberagaman kuliner seperti rendang, juga beragam kerajinan, fashion, kemudian rempah-rempah, memberikan berbagai kesempatan bagi pelaku usaha berorientasi ekspor pada Sumatera Barat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Sumatera Barat mencapai USD193,53 jt pada bulan Oktober 2023. Barang unggulan ekspor meliputi Crude Palm Oil (CPO), barang kimia, dan juga karet. Pakistan tetap memperlihatkan menjadi tujuan utama ekspor Sumatera Barat pada triwulan II 2023, dengan pangsa sebesar 34,53%, dihadiri oleh oleh India kemudian Bangladesh dengan masing-masing 31,80% serta 9,71%.

Kementerian Keuangan, melalui Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pembendaharaan Provinsi Sumatera Barat, Syukriah HG, juga menegaskan komitmennya untuk mengupayakan peningkatan dunia usaha dalam wilayah tersebut.

Baca Juga  Perguruan Tinggi Ini adalah Berhasil TOP 3 Pertamuda! Pemodal Merapat

MoU antara LPEI juga pemerintahan Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk memberdayakan UMKM yang siap ekspor. “Mimpi kita dengan menjadikan tidak ada hanya sekali satu nagari (desa) devisa pada Sumatera Barat, namun banyak nagari (desa) menjadi kota serta kabupaten devisa dalam Sumatera Barat. Insya Allah bisa,” kata Syukriah.

Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F. Anwar, menjelaskan prospek besar Sumatera Barat untuk lingkungan ekonomi ekspor. Salah satunya adalah rendang yang digunakan telah lama diakui menjadi salah satu makanan terlezat di area dunia. Contohnya, di tempat Bulgaria terdapat satellite kitchen yang mempunyai permintaan memproduksi 30 ton rendang per bulan untuk didistribusikan ke berbagai negara di dalam Eropa.

Baca Juga  Mitsubishi Xforce Diserahkan ke Pelanggan Pertama pada Jabodetabek

Untuk itu, LPEI akan memberikan pendampingan untuk pelaku ekspor pada Sumatera Barat lewat Coaching Proyek for New Exporters (CPNE), Proyek Desa Devisa untuk pengembangan ekspor serta pendapatan devisa yang digunakan berkelanjutan melalui komoditas unggulan desa, kemudian Marketing Handholding untuk membuka pangsa ekspor bagi pelaku bisnis pada Provinsi Sumatera Barat.

“Tentunya, pendampingan untuk pelaku bisnis berorientasi ekspor di tempat Sumatera Barat tak dapat LPEI lakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi yang tersebut apik semua pihak untuk dapat memulai pembangunan fondasi program-program pengembangan ekspor untuk menjadikan Desa Devisa yang ada dalam Sumatera Barat dapat merebak lalu sukses mengangkat dunia usaha masyarakat.” katanya

Artikel Selanjutnya RI Mulai Kena Efek Gawatnya Dunia, Sri Mulyani Was-was!

Check Also

Mendagri minta Pj. kepala wilayah segera penuhi anggaran pemilihan gubernur 2024

Mendagri minta Pj. kepala wilayah segera penuhi anggaran pemilihan gubernur 2024

Ibukota Indonesia – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memohon Pj. kepala wilayah segera memenuhi keinginan …