Jakarta – Wakil Presiden ke-10 juga ke-12 Jusuf Kalla secara tiba-tiba mengomentari hadirnya brand mobil di negeri yaitu Esemka. Ia menilai bahwa munculnya mobil fenomenal yang disebutkan hanya saja bohong-bohongan saja.
“Boong-boongan aja itu,” katanya menjawab pertanyaan CNBC Indonesia di Forum Pers Economix di area FISIP UI, Awal Minggu (27/11/2023).
Menurut JK, Indonesia harusnya punya peluang untuk memproduksi mobil buatan pada negeri dengan mengambil ilmu juga teknologi otomotif dari negara lain. Namun harus diadakan secara benar, penting atau bukan bohong.
“Mobil tuh bisa saja ambil teknologi luar tapi kita melaksanakannya, tapi tidak ada boong-boongan,” sebutnya lagi.
![]() Mobil listrik Esemka Bima EV kemudian Esemka Bima 1.3 pada IIMS 2023. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Untuk menghasilkan brand otomotif sendiri, ia menyampaikan perlu kerja mirip dan juga didorong semangat juga kerja serupa yang tersebut baik antara entrepreneur dan juga anak muda, dengan kemampuan sendiri, jadi jangan semata-mata bicara saja. Ia memperlihatkan negara lain seperti Vietnam yang tersebut mampu menimbulkan brand mobil sendiri dengan sungguh-sungguh.
“Kalau Vietnam dapat masa kita bukan bisa, banyak negara. China dulu juga gitu sekarang sanggup 25 jt setahun,” ucapnya.
Berkaca dari kesuksesan negara lain, Indonesia yang mana sudah ada merakit mobil di dalam di negeri melalui brand mobil Jepang, Korea Selatan hingga China juga punya kemungkinan untuk melakukannya melalui brand sendiri.
Sempat muncul nama Esemka yang kian melambung setelahnya Presiden Jokowi yang dimaksud pada waktu itu menjabat sebagai Wali Pusat Kota Solo menjadikan Esemka Rajawali sebagai kendaraan dinas Wali Daerah Perkotaan kemudian Wakil Wali Daerah Perkotaan Solo.
Saat Jokowi terlibat pemilihan kepala daerah DKI Ibukota 2012, mobil yang disebutkan sempat digunakan di perjalanan dari Solo ke Jakarta. Namun, pamor Esemka sempat tenggelam ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Ibukota (2012-2014). Meski demikian, Esemka meroket lagi pada waktu Jokowi mengadakan kampanye Pilpres 2014.
Artikel Selanjutnya Heboh JK Sebut Modal Jadi Ketua Umum Golkar Mencapai Rp600 M