Wow, RI Bakal Bangun Jaringan Listrik Pintar serta Raksasa

Wow, RI Bakal Bangun Jaringan Listrik Pintar serta Raksasa

lingkarpost.com –

Jakarta – Kementerian Energi kemudian juga Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan PT PLN (Persero) berencana membangun super grid lalu smart grid untuk memperkuat pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam Indonesia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Parada Hutajulu mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok proyek smart grid untuk mampu cuma memindahkan pemanfaatan EBT yang digunakan terletak terpencil di tempat area pusat kebutuhan listrik di tempat dalam Indonesia.

“Tapi paling tiada dapat hanya diabaikan adalah bagaimana mengevakuasi energi listrik dari lokasi kemungkinan itu dibawa ke pusat demandnya. Yang sekarang masih digodok yaitu super grid itu. Makanya tadi itu disepakati bahas itu adalah infrastruktur utama, atau infrastruktur dasar,” ujar Jisman saat di tempat dalam Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (17/11/2023).

Baca Juga  Video: Baterai Kendaraan Listrik Mahal, Yakin Terjual?

Selain itu, dia mengatakan selain super grid, saat ini juga tengah digodok proyek smart grid. Jisman mengatakan kedua proyek yang tersebut disebut saling berkaitan untuk mengembangkan proyek EBT dalam negeri.

Smart grid, ya itu (super grid) memang ada kaitannya dengan smart grid. Sekarang kita kan lagi mengupayakan ini. Tadi juga di tempat area kesimpulan ada itu ya. Jadi supergrid lalu smart grid,” tambahnya.

Baca Juga  Miris! Mahasiswi Unsri Tewas Usai Telan Pil Aborsi, Kekasih Jadi Tersangka

Di lain sisi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan pihaknya tengah mengembangkan potensi energi baru kemudian juga terbarukan sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Untuk bisa saja jadi mengoptimalisasi kemungkinan EBT tersebut, Indonesia harus membangun smart grid terlebih dahulu sebagai antisipasi penetrasi EBT dalam tempat Indonesia. Tanpa smart grid, Darmawan menyebut masuknya sumber energi surya serta angin secara masif akan menghasilkan sistem menjadi rentan serta rawan.

Penambahan pembangkit khususnya untuk solar kemudian wind, akan memberi tekanan cukup besar pada sistem grid PLN. Misalnya untuk pembangkit solar, kapasitas dimulai dari 50% pada pukul 8.00, lalu menjadi 100% pukul 10.30, kemudian turun lagi saat jam 14.00 dalam level 60%, serta kembali turun pukul 16.30.

Baca Juga  BKN Terima 39.000 Laporan CPNS: Ada Pertanyaan Soal Pengaman

“Jadi, ada fluktuasi yang mana disebut intermittensi serta harus ditangani dengan berbagai upaya. Pertama, ialah smart power plant juga flexible generation,” tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Artikel Selanjutnya RI Pamer Mau Bangun Jaringan Listrik Raksasa Antar Pulau

Check Also

Mendagri minta Pj. kepala wilayah segera penuhi anggaran pemilihan gubernur 2024

Mendagri minta Pj. kepala wilayah segera penuhi anggaran pemilihan gubernur 2024

Ibukota Indonesia – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memohon Pj. kepala wilayah segera memenuhi keinginan …