Lingkar Post – Tiga pemain naturalisasi yang digunakan terlibat pada pertandingan Timnas Indonesia menjadi sorotan kritis dari pengamat sepakbola Tanah Air, Tommy Welly (Bung Towel).
Kritik ini muncul setelahnya ketiga pemain yang dimaksud tak mampu memberikan dampak signifikan pada waktu Garuda mengalami kekalahan 1-5 juga hasil imbang 1-1 melawan Filipina pada Kualifikasi Piala Bumi 2026 zona Asia.
Pada ketika ini, Timnas Indonesia di tempat bawah asuhan Shin Tae-yong miliki beberapa pemain naturalisasi pada skuadnya, termasuk Jordi Amat, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Marc Klok, juga Sandy Walsh.
Ada juga empat pemain keturunan lain yang dimaksud masih di proses naturalisasi.
Menanggapi kritik, Bung Towel menghadirkan pencinta sepakbola Indonesia untuk menghentikan perbedaan pandangan antara pemain lokal serta naturalisasi.
“Jadi stop membeda-bedakan, memuja setinggi langit naturalisasi, normalkan situasinya. Ini adalah atmosfer enggak bener,” kata Bung Towel.
Lebih lanjut, Bung Towel mengomentari kinerja tiga pemain naturalisasi yang mana terlibat pada dua pertandingan pada November 2023.
Shayne Pattynama, bek kiri 25 tahun, dinilai mempunyai kualitas yang sebanding dengan pemain lokal Pratama Arhan, meskipun telah terjadi mencetak satu gol untuk Timnas Indonesia.
Sandy Walsh, gelandang 28 tahun, dikritik oleh sebab itu performanya yang digunakan buruk pada pertandingan melawan Filipina, meskipun diharapkan dapat mengakibatkan pengaruh besar pada permainan skuad Garuda.
Sedangkan Rafael Struick, winger 20 tahun, mendapat sorotan oleh sebab itu kualitasnya yang dianggap setara dengan pemain lokal Ramadhan Sananta.
Pengamat sepakbola Tanah Air ini mengakhiri kritiknya dengan mengingatkan bahwa perbedaan pandangan ini tidaklah sehat untuk atmosfer sepakbola Indonesia.
Evaluasi terus dijalankan untuk menjamin keseimbangan dan juga kontribusi optimal dari setiap pemain di skuad Timnas Indonesia.