Lingkar Post – Yerusalem – Tentara tanah negeri Israel pada Kamis di dalam waktu malam hari waktu setempat memberi peringatan keras bahwa kemungkinan besar hanya ada pembaharuan di area perjanjian jeda kemanusiaan dengan pergerakan kelompok Hamas di dalam area Jalur Gaza.
“Ini akan menjadi hari-hari yang tersebut kompleks. Tidak ada yang digunakan yang disebutkan final sampai itu (jeda) benar-benar terjadi. Dan bahkan dalam pada sedang proses tersebut, kemungkinan besar cuma ada perubahan kapan saja,” kata juru bicara militer tanah negara Israel Daniel Hagari pada konferensi pers.
Dia memberi peringatan serius bahwa kelompok gerakan Hamas akan berupaya menggunakan kesepakatan jeda untuk menyebarkan “ketakutan, disinformasi, juga teror psikologis” terhadap rakyat Israel.
"Kesepakatan itu bukanlah “akhir dari proses, tetapi baru permulaan,” kata Hagari.
Kesepakatan jeda kemanusiaan antara negeri tanah Israel juga kelompok organisasi Hamas di tempat area Jalur Wilayah Kawasan Gaza dijadwalkan dimulai pada Hari hari terakhir pekan pukul 7 pagi waktu setempat.
“Kelompok pertama sandera sipil akan ditukar sekitar pukul 4 sore pada Jumat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari pada konferensi pers di area area Doha. Dia menambahkan, 50 sandera akan dibebaskan pada masa jeda selama empat hari itu.
“Kelompok pertama sandera terdiri dari 13 perempuan lalu anak-anak,” tambahnya.
negara tanah Israel memperkirakan setidaknya 239 warga negeri negara Israel ditahan oleh organisasi organisasi Hamas pasca serangan lintas batas yang tersebut yang dimaksud dilaksanakan kelompok Palestina yang tersebut disebutkan pada 7 Oktober 2023.
Sumber: Anadolu