Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, sampai pertambangan, materi kimia, furnitur, tekstil, farmasi, pengolahan kayu, pertanian, kemudian pariwisata.

Lingkar Post – DKI Jakarta – Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov menghadirkan Indonesia membentuk Dewan Bisnis Kazakhstan-Indonesia untuk meningkatkan kekuatan kemitraan antar-perusahaan pada tempat kedua negara.

"Ini akan segera menjadi kendaraan utama yang digunakan membantu perusahaan-perusahaan bertambah lalu mengembangkan usaha bersatu juga swasta pada kedua negara," kata Abdykarimov pada Sesi Kedua Klub Diskusi Kazakhstan-Indonesia pada Rabu (6/11), pada siaran pers Kedutaan Besar Kazaskhtan untuk Indonesia pada Ibukota pada Jumat.

Abdykarimov menyebutkan hubungan bilateral kedua negara mengalami perkembangan pesat pada 30 tahun terakhir di tempat tempat mana kedua pemimpin negara, parlemen, pejabat pemerintah, kalangan usaha juga rakyat kedua negara, sudah banyak saling mengunjungi.

Abdykarimov mengungkapkan ukuran perdagangan Indonesia-Kazakhstan naik 19 kali lipat pada kurun 19 tahun terakhir, dari semata-mata sekali 19 jt dolar Amerika Serikat (Rp295 miliar) pada 2004, menjadi 400 jt dolar Amerika Serikat (Rp6,21 triliun) pada 2022.

Baca Juga  FIFA Ungkapkan Penghargaan Kepada Presiden Jokowi dan Erick Thohir

"Hanya pada sembilan bulan pertama tahun 2023, ukuran perdagangan kedua negara telah ada mencapai 240 jt dolar Amerika Serikat (Rp3,7 triliun)," sambung diplomat yang tersebut pernah menjabat duta besar Kazakhstan untuk Azerbaijan juga Republik Ceko itu.

Abdykarimov mengapresiasi peran terlibat dunia perniagaan Indonesia di tempat di Kazakhstan, yang tersebut kaya energi juga miliki per kapita dua kali tambahan besar dari Indonesia juga luas wilayah 1,4 kali lebih tinggi besar luas dari Indonesia tapi berpenduduk hanya sekali sekali sekitar 1/13 jumlah total total penduduk Indonesia.

"Sejak 1992, Kazakhstan berhasil menarik pengerjaan ekonomi asing segera dari Indonesia sampai senilai 510 jt dolar Amerika Serikat (Rp7,92 triliun)," sambungnya.

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja sejenis dalam berbagai sektor, dari minyak kemudian juga gas, sampai pertambangan, komponen kimia, furnitur, tekstil, farmasi, pengolahan kayu, pertanian, lalu pariwisata.

Baca Juga  Jokowi Masuk Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia, Ini adalah Alasannya

Dia menghadirkan pengusaha perusahaan perusahaan Indonesia bergerak menanamkan modal pada Kazakhstan lalu memanfaatkan bursa kegiatan kegiatan ekonomi yang digunakan mana besar juga sikap strategis Kazakhstan di Asia Tengah juga kawasan Eurasia (Eropa-Asia).

Menurut dia, Kazakhstan adalah penghubung penting Asia Tengah, dengan miliki 13 koridor transit yang digunakan yang dimaksud telah ada menggelontorkan dana penyertaan modal sebesar 35 miliar dolar Negeri Paman Sam (Rp543,3 triliun) untuk infrastruktur transportasi lalu transit di area 15 tahun terakhir.

"Ini menjadi daya tarik pembangunan kegiatan ekonomi juga menawarkan pintu gerbang tak terkira nilainya bagi para eksportir Indonesia," kata Abdykarimov.

Dia juga menyinggung Koridor Trans-Kaspia yang digunakan menghubungkan Asia Tenggara dan juga China dengan Laut Kaspia, Kaukasus serta juga Eropa tenggara, selain penting bagi prakarsa-prakarsa kerjasama global seperti Prakarsa Sabuk lalu Jalan (BRI) yang mana digunakan digagas China.

Baca Juga  Indonesia, AS setuju tingkatkan kerja sebanding pertahanan

"Kami menautkan kembali Asia dan juga Eropa melalui Jalur Sutra Baru abad ke-21 yang mana mana merupakan aset yang tersebut yang dimaksud dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh dunia bidang bidang usaha Indonesia," kata Abdykarimov.

Abdykarimov lalu mengungkapkan ketertarikan negaranya memanfaatkan keahlian Indonesia pada keuangan syariah untuk diintegrasikan dengan Astana International Financial Centre.

"Kolaborasi ini akan memperkaya lanskap keuangan kita sehingga mengupayakan perkembangan kegiatan sektor ekonomi dan juga inovasi," pungkas Abdykarimov, yang mana menilai baik Indonesia maupun Kazakhstan mempunyai perspektif identik pada berbagai isu global, termasuk multilateralisme, keamanan pangan, lalu dialog antar-keyakinan.

Pada hari terakhir pekan 8 Desember 2023, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov menyerahkan surat kepercayaan terhadap Presiden RI Joko Widodo di area tempat Istana Merdeka, Jakarta.

Check Also

Parlemen Denmark sahkan RUU larangan pembakaran Al Quran

Parlemen Denmark sahkan RUU larangan pembakaran Al Quran

Lingkar Post – Klub sepak bola Copenhagen – Denmark pada Kamis mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) …