Lingkar Post – DKI Jakarta – Kementerian Komunikasi kemudian Informatika mengundang media digital mengambil bagian memantau peredaran judi online terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk yang yang dimaksud menyebabkan taruhan hasil pemilihan presiden (pilpres).
"Kita mengajukan permohonan platform digital digital untuk bergabung memantau. Begitu tahu itu judi, harus segera di-take down. Jangan sampai beredar terlalu lama," ujar Direktur Jenderal Informasi dan juga Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi lalu Informatika Usman Kansong pada Jakarta, Kamis.
Diketahui, beberapa waktu lalu beredar tangkapan layar gambar ilustrasi tiga calon presiden (capres), yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, lalu juga Ganjar Pranowo, yang tersebut dimaksud digunakan pada kegiatan taruhan judi online.
Ilustrasi yang tersebut dimaksud juga menampilkan informasi akun Instagram lalu Telegram yang dimaksud diduga milik bandar judi online yang menyelenggarakan kegiatan taruhan tersebut.
Terkait hal itu, Usman menegaskan bahwa Kementerian Kominfo telah menjadikan situs judi online yang mana dimaksud tidak ada ada lagi aktif.
"Itu telah ada di-take down, kita sudah ada ada berbicara dengan platform, sistem ini lebih besar besar selektif lagi. Ini adalah adalah sifatnya tiada sensor ya, sifatnya take down," kata Usman.
Usman menyatakan bahwa platform-platform digital sudah pernah terjadi diminta untuk melakukan seleksi ketat terhadap konten yang mana masuk ke pada ruang digital mereka, khususnya terkait Pemilihan Umum 2024.
Pihaknya memohon agar jaringan digital dengan segera melakukan tindakan take down atau penghapusan apabila menemukan konten-konten judi online bermuatan pemilu, tanpa perlu mengawaitu permintaan dari Kementerian Kominfo.
Hal itu, kata dia, perlu dilaksanakan agar konten-konten yang disebutkan bukanlah beredar lama di ranah digital kemudian mengundang warga untuk mengaksesnya.
"Kalau semakin lama beliau bertengger pada medsos kan semakin banyak yang mana menyerap, sebagian yang dimaksud ikutan. Kan orang banyak yang mana mana enggak tahu, itu dikiranya polling padahal taruhan. Hal ini adalah luar biasa, saya kira antisipasi yang yang dimaksud harus kita lakukan," kata Usman.
"Jadi tidak ada cuma bola yang yang disebutkan dimanfaatkan sekarang, pilpres pun dimanfaatkan," pungkas dia.