lingkarpost.com
Jakarta – Di sela-sela kesibukan menghadiri pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyediakan waktu untuk bertemu pejabat penting dari Bank Dunia. Dia adalah Anna Bjerde, World Bank’s Managing Director for Operations.
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuan ini bukan diagendakan sebelumnya. Namun, keduanya memutuskan untuk bertemu.
“Anna banyak bercerita mengenai tantangan yang mana dihadapi dalam situasi global yang saat ini semakin rumit. Ia berharap World Bank dapat memberikan kontribusi lebih, khususnya dalam mengatasi climate change lalu menggalakkan transisi energi,” kata Sri Mulyani dalam Instagram miliknya @smindrawati, Kamis (16/11/2023).
Kepada Anna, Sri Mulyani mengungkapkan ceritanya mengenai tantangan yang digunakan digunakan dihadapi dalam menciptakan public-private-partnership untuk mewujudkan transisi energi Indonesia.
“Kami sepakat, ini adalah tantangan yang dimaksud digunakan bukan ada mudah,” ungkap Sri Mulyani. Sayangnya, Sri Mulyani bukan menyampaikan apakah akan ada kerja sebanding lanjutan dari Bank Dunia dalam hal transisi energi.
Transisi energi telah lama terjadi menjadi topik yang mana dimaksud penting dalam APEC, salah satunya mengenai pembiayaannya. Sri Mulyani pernah menyampaikan Indonesia membutuhkan dana sebesar Rp3.500 triliun atau sekitar US$ 246 miliar untuk mencapai transisi energi atau target menurunkan emisi pada sektor energi pada area Indonesia.
Saat ini, Indonesia mempunyai komitmen internasional, salah satunya dari Climate Investment Fund (CIF) sebesar US$500 jt lalu Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar. Tentu cuma ini tidaklah cukup, dibutuhkan komitmen tambahan besar lagi ke depannya.
Artikel Selanjutnya Sri Mulyani Ungkap Dunia Kini Tak Gelap Gulita Kayak Ramalan