Australia larang impor vape sekali pakai mulai Januari

Australia larang impor vape sekali pakai mulai Januari

Lingkar Post – Ibukota – Menteri Aspek Bidang Kesehatan Australia Mark Butler menyatakan bahwa Australia melarang impor vape (rokok elektrik) sekali pakai mulai Januari sebagai upaya menekan pemanfaatan perangkat yang digunakan digunakan mengandung nikotin yang tersebut dimaksud pada generasi muda.

Dilaporkan Reuters, Butler pada pernyataannya, Selasa (28/11), mengungkapkan bahwa larangan yang dimaksud disebutkan akan diperluas pada Maret yang dimaksud mencakup larangan impor semua jenis vape non-terapi, termasuk vape isi ulang. Importir vape untuk keperluan medis membutuhkan izin dari dari Kantor Pengawasan Jalan mengundurkan diri dari (ODC). Sebagai bagian dari peraturan itu, dana sebesar 75 jt dolar Australia dialokasikan untuk Petugas Perbatasan Australia dan juga juga Therapeutic Goods Administration – badan yang digunakan meregulasi obat-obat dan juga juga barang-barang terapeutik – guna menegakkan aturan-aturan baru tersebut.

Baca Juga  Sebanyak 80 persen penduduk dunia gunakan obat herbal tradisional

Aturan baru yang ditambahkan pada tahun berikutnya itu juga menerapkan larangan-larangan yang dimaksud yang disebutkan mirip terhadap pabrik-pabrik domestik.

"Ada vape kemasan unicorn berwarna merah muda, rasa permen karet yang digunakan yang disebutkan disembunyikan untuk merekan dalam tempat kotak pensil," kata Butler.

Butler mengatakan vape tersebut bukanlah yang dimaksud digunakan bersifat terapi, untuk membantu perokok berat meninggalkan kebiasaan merokok.

Baca Juga  Dokter Bantah Penyelesaian Anti Hipertensi Picu Gagal Ginjal, Ini adalah Faktanya

"Ini adalah barang-barang yang mana digunakan sengaja miliki target anak-anak agar merek kecanduan nikotin," kata Butler.

Berdasarkan data pemerintah setempat, tingkat perokok pada di Australia termasuk rendah di tempat area antara Organisasi Kerja Sama lalu juga Pembangunan Perekonomian (OECD), namun pengguna vape pada Australia semakin berkembang, khususnya di tempat pada kalangan generasi muda. otoritas Australia menyatakan bahwa satu dari lima pemuda berusia 18 hingga 24 tahun menggunakan vape.

Pelarangan vape yang pertama kali dibahas Agustus, bertujuan menekan pemanfaatan perangkat yang dimaksud dimaksud sebagai respon terhadap penelitian yang digunakan mana menunjukkan kemungkinan bahaya jangka panjang menghadapi pemakaian vape.

Dokter dan juga perawat di area area Australia akan diberikan wewenang untuk meresepkan vape terapeutik mulai Januari agar larangan yang mana dimaksud tak membatasi akses perokok yang digunakan ingin berhenti.

Baca Juga  Biaya Perawatan Pasien Diabetes Melitus Akan Makin Mahal Bila Terlaksana Komplikasi, Berapa Nominalnya?

Vape jenis terapeutik akan dilarang menggunakan rasa, miliki kadar nikotin yang dimaksud yang disebutkan terbatas, lalu dijual pada kemasan farmasi. Aturan yang mana disebutkan akan diperkenalkan tahun depan sehingga memberikan waktu transisi bagi produsen untuk mematuhinya.

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …