Berobat Tanpa Asuransi, Kiki Fatmala: Duit Gak Dibawa Mati

Berobat Tanpa Asuransi, Kiki Fatmala: Duit Gak Dibawa Mati

Lingkar Post

Jakarta, CNBC Indonesia – Mendiang Kiki Fatmala pernah bercerita bahwa pada 2022, dirinya merogoh uang pribadi hingga jual vilanya di tempat Bali untuk berobat. Kiki mengakui bahwa hal itu disebabkan dikarenakan dirinya tak miliki asuransi.

Kiki yang tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada 1 Desember 2023 sempat mengatakan, dirinya telah menjalani prosedur kemoterapi menghadapi penyakit neoplasma stadium akhir yang digunakan dideritanya. Dia bahkan pernah menjalani penyembuhan sampai ke luar Singapura.

“Aku nggak ada asuransi, jadi semua biaya berobat kemaren biaya sendiri, nggak ada asuransi,” ucap Kiki, ketika menjadi tamu di area FYP Trans 7 pada 19 Oktober 2022 silam.

Baca Juga  ADB salurkan pinjaman 350 jt dolar membantu kegiatan Kemenkes RI

Seperti diketahui, biaya kemo yang digunakan harus ditanggung Kiki juga tiada terjangkau bahkan tembus beratus-ratus jt Rupiah.

“Kalau ngomongin persoalan biaya menurut aku mahal banget lantaran memang benar aku bilang sebanding suami yang tersebut penting aku sembuh, gak papa uang gak dibawa tertutup juga,” lanjut Kiki.

Perlukah punya asuransi kesehatan?

Ketika kita terserang penyakit kemudian harus menjalani perawatan, maka akan ada beban finansial yang dimaksud harus ditanggung. Jika sebuah penyakit dinyatakan mematikan, maka tak menghentikan kemungkinan upaya penyembuhan ekstra diadakan lalu hal itu dapat berujung membengkaknya beban pengeluaran seseorang.

Baca Juga  Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp15.386 per dolar Negeri Paman Sam

Dengan adanya asuransi, beban finansial yang seharusnya ditanggung mampu dialihkan ke perusahaan asuransi. Sebagai gantinya, pelanggan diwajibkan membayar iuran atau premi rutin secara tahunan.

Alhasil, ketika ada musibah sakit maka kita bukan perlu menguras tabungan atau mengedarkan aset demi berobat.

Tak menghentikan kemungkinan pula, berutang menjadi jalan yang digunakan ditempuh apabila uang dari pemasaran aset bukan cukup.

Soal perlu atau tidaknya asuransi kesehatan, Anda sendirilah yang digunakan sanggup menjawab hal ini lantaran hal seputar perencanaan keuangan bersifat personal atau pribadi.

Namun hal yang kerap harus diperhatikan di memilih asuransi kebugaran adalah kegunaan yang digunakan sesuai, juga besaran premi yang tak membebani keuangan. Memaksakan diri membeli asuransi kondisi tubuh dengan khasiat lengkap juga premi mahal juga akan menimbulkan Anda kesulitan di memenuhi keperluan hidup juga investasi.

Baca Juga  Ini adalah Bedanya Asuransi Syariah dengan Konvensional

BPJS Aspek Kesehatan kemungkinan besar menjadi alternatif bagi mereka itu yang tersebut membutuhkan jaminan kondisi tubuh dengan premi murah. Namun bicara masalah fleksibilitas serta kenyamanan berobat, asuransi kondisi tubuh swasta tentu bisa saja menjadi pilihan yang mana tepat.

Artikel Selanjutnya Beli Asuransi Kesejahteraan Buat Anak? Coba Hal ini

Check Also

Rupiah melemah tipis seiring bursa nantikan rilis data tenaga kerja Negeri Paman Sam

Rupiah melemah tipis seiring bursa nantikan rilis data tenaga kerja Negeri Paman Sam

Lingkar Post – Ibukota – Rupiah pada akhir perdagangan hari Hari Hari Jumat melemah tipis …