Lingkar Post – Setiap orang disarankan untuk tiada menyimpan obat di dalam di mobil. Sebab, suhu di tempat di kendaraan yang disebutkan bukan stabil.
“Baiknya tidak ada disimpan dalam mobil, harusnya tidak ada digunakan lagi oleh sebab itu kita tidak ada tahu yang terjadi pada obat tersebut, akibat telah meninggalkan lama, tak dipantau juga,” ujar Apt. Nurchasanah, S.Farm dari Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Selasa (21/11/2023).
Jika obat telanjur disimpan dalam di mobil, Nurchasanah mengingatkan untuk memeriksa dulu kondisi fisiknya berubah atau tidak, atau ada inovasi bau.
“Kalau misalnya ditaruh di tempat mobil pada jangka waktu lama, mobil sendiri suhunya tidaklah stabil, rata-rata panas misal AC tiada dinyalakan walau disimpan di area basement yang tersebut tiada ada matahari, baiknya bukan digunakan kalau ada inovasi bentuk atau bau,” jelas dia.
Lalu, berbicara masa pemakaian obat sebelum dibuka dari kemasan, maka sebaiknya sesuaikan dengan tanggal yang dicantumkan produsen. Apabila telah melebihi masa pengaplikasian padahal kemasan belum dibuka maka obat dibuang semata lantaran sudah ada tak lagi layak digunakan.
Kemudian, pada waktu akan membuang obat yang tersebut telah lewat kedaluwarsa maka sebaiknya hancurkan dulu. Penyelesaian berbentuk kapsul misalnya, dikeluarkan dulu dari cangkangnya, larutkan ke air serta cangkangnya digunting lalu dibuang.
“Kalau tablet dan juga pil dihancurkan dulu, dicampur dengan material seperti kopi serta tanah, lalu dilarutkan di wadah yang dimaksud bisa jadi ditutup, gunting kemasannya,” demikian arahan Nurchasanah.
Senada dengan dia, Badan Pengawas Jalan keluar lalu Pangan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan orang-orang untuk memasukkan obat-obatan ke di kantong plastik yang dimaksud berisi unsur yang digunakan tiada diinginkan, seperti kotoran kucing atau bubuk kopi, juga membuangnya ke tempat sampah. Lembaga itu melarang orang-orang membuang obat-obatan yang tidaklah terpakai di tempat wastafel atau toilet. (Antara)