lingkarpost.com Jelang Hari Diabetes Sedunia 2023 alias World Diabetes Day pada 14 November mendatang, jarang yang mana memikirkan komplikasi diabetes salah satunya asam urat. Kok bisa?
Dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Pekanbaru, dr. Hady, M.Med (Int.Med), Sp.PD diabetes kerap dikaitkan dengan asam urat dan juga hipertensi. Namun perlu ditegaskan ketiga penyakit ini disebabkan oleh hal berbeda, serta masing-masing sesuai kondisi pasiennya.
“Ketiga dari penyakit diabetes, asam urat, serta hipertensi adalah 3 jenis penyakit yang tersebut disebabkan dikarenakan faktor yang berbeda. Namun penderita diabetes diketahui mempunyai risiko yang digunakan tambahan tinggi untuk terkena asam urat serta hipertensi,” ujar dr. Hady melalui keterangan yang digunakan diterima suara.com, Sabtu (11/10/2023).
dr. Hady menambahkan saat mengidap diabetes, tubuh akan cenderung miliki kadar gula yang mana tinggi lantaran tubuh tiada bisa saja lagi memproses gula dalam darah akibat resistensi insulin.
![Ilustrasi penyakit asam urat pada kaki (Pixabay/Olyviazhu)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/04/59084-ilustrasi-penyakit-asam-urat-di-kaki-pixabayolyviazhu.jpg)
Asam urat adalah penyakit radang sendi yang digunakan terjadi ketika asam urat di area dalam tubuh meningkat kemudian menumpuk dalam darah hingga akhirnya menyebabkan nyeri sendi, yang dimaksud dapat terjadi dalam area kaki atau tangan. Asam urat miliki peran penting dalam mengendalikan kadar purin dalam tubuh yang kemudian akan dibuang melalui urine.
Namun dalam kondisi tertentu tubuh dapat memproduksi asam urat terlalu banyak, kemudian jika itu terjadi maka tubuh akan mulai memproduksi kristal tajam yang tersebut sanggup mengendap pada sendi kemudian jaringan-jaringan lainnya, hingga menghasilkan nyeri hebat.
Para peneliti percaya diabetes berpengaruh pada tubuh dalam mengendalikan asam urat terutama jika dia juga kelebihan berat badan atau obesitas, sebab dalam kondisi yang disebut tubuh akan kesulitan membuang asam urat yang dimaksud akhirnya dapat mengendap kemudian menyebabkan asam urat.
“Selain itu, gula juga dapat meningkatkan tekanan darah apabila telah terjadi menyerang ginjal. Ini dikarenakan ginjal yang tersebut tidak ada bekerja dengan baik akan meninggalkan darah resisten terhadap cairan tubuh lalu garam. Jika cairan tubuh tak terkendali kemudian garam meningkat, maka tekanan darah dapat meningkat serta menyebabkan hipertensi,” beber dr. Hady.
![ilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/11/81967-ilustrasi-diabetes-freepikcomxb100.jpg)
Sedangkan hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah dalam tubuh meningkat di area atas rata-rata oleh sebab itu berbagai faktor, seperti menyempitnya pembuluh darah, terganggunya keseimbangan cairan tubuh, lalu hambatan pada otot jantung lalu pembuluh darah lainnya.
Kondisi ini dapat berbahaya dikarenakan dapat menghasilkan kerusakan permanen pada jantung kemudian pembuluh darah yang digunakan dapat berujung ke permasalahan serius seperti serangan jantung, hingga kematian mendadak.
Agar komplikasi tiada semakin memburuk, dr. Hady juga mengingatkan pasien untuk lebih besar memperhatikan pola makan, lantaran sanggup memperburuk atau bahkan menyebabkan gejala diabetes, hipertensi maupun asam urat kambuh yang mana bisa saja sangat menyiksa.
“Penderita diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan akan tinggi gula, untuk asam urat disarankan untuk menurunkan konsumsi makanan tinggi akan kandungan purin, serta hipertensi disarankan untuk menurunkan kadar kolesterol serta garam,” pungkasnya.