lingkarpost.com Jakarta – Indonesia kemudian Amerika Serikat setuju untuk meningkatkan kemitraan pertahanan kedua negara melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang mana hal itu baru.
Kedua negara juga setuju untuk bekerja serupa dalam menegakkan hukum internasional, membangun kapasitas perdamaian, lalu memperkuat kemampuan keamanan juga pertahanan.
Pengumuman yang tersebut disampaikan dalam pernyataan bersama yang dimaksud mana dirilis Gedung Putih setelah pertemuan Presiden Joko Widodo juga Presiden AS Joe Biden di dalam tempat Gedung Putih, Washington, Senin.
Presiden Joko Widodo mengunjungi AS dalam rangka menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di tempat tempat San Francisco, mulai 15 sampai 17 November.
Kerja serupa baru yang mana mencakup berbagai bidang, termasuk profesionalisasi pertahanan, dunia maya, kedokteran militer, antariksa, latihan gabungan, pemulihan tawanan perang/hilang dalam tugas, kemudian melawan ancaman kimia, biologi, radiologi, lalu nuklir.
Kedua pemimpin juga menegaskan kembali pentingnya memperkuat kerja sebanding praktis untuk mengatasi berbagai tantangan keamanan, termasuk melalui pertemuan rutin Dialog Keamanan kemudian Dialog Pertahanan Indonesia-AS, dengan melibatkan pemangku kepentingan non-militer.
Kedua pemimpin juga menentang terorisme juga juga ekstremisme kekerasan dalam segala bentuknya, kemudian juga berkomitmen untuk bekerja mirip mencegah kemudian melawannya, dengan cara-cara yang digunakan digunakan sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional lalu hukum kemanusiaan internasional, demikian pernyataan Gedung Putih.
Sebelumnya, Indonesia serta Amerika Serikat setuju untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari kemitraan strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan peningkatan status ini menjadi pondasi kuat untuk penguatan kerja serupa bilateral Indonesia-AS, terutama pada bidang ekonomi.