Kaya atau Miskin Seseorang Terlihat dari Wajah, Hal ini adalah Tandanya

Kaya atau Miskin Seseorang Terlihat dari Wajah, Ini adalah Tandanya

Lingkar Post Jakarta – Sebuah studi membuktikan bahwa penampilan bisa saja menjadi kesan pertama seseorang ketika bertemu dengan orang baru. Dalam studi yang mana dilaksanakan oleh peneliti dari Universitas Toronto, Kanada menunjukkan wajah ternyata juga memainkan peran penting di memberikan kesan kaya atau miskin.

Dalam studi Journal of Personality and Social Psychology pada 2018 ini menemukan bahwa wajah orang tajir cenderung relaks juga tak tertekan.

“Hubungan antara kekayaan serta kelas sosial sudah ada sejumlah dibahas pada penelitian terdahulu. Namun studi ini menemukan bahwa perbedaan kekayaan seseorang bisa jadi tercermin dari wajah setiap orang,” ujar R-Thora Bjorsdottir, peneliti studi yang dimaksud seperti dilansir dari CNBC Make It, dikutipkan Hari Sabtu (18/11/2023).

Menurut penelitian itu, secara umum orang yang tersebut miliki uang berbagai cenderung tambahan bahagia juga bukan cemas bila dibandingkan dengan orang-orang yang digunakan harus berjuang untuk memenuhi keinginan hidup dasar.

Baca Juga  The Make-up Conference in New York this Winter Unveils Hot Innovations

Dalam studi tersebut, para peneliti memilih subjek foto hitam putih dengan ekspresi netral serta tiada menggunakan aksesoris apapun yang dimaksud terdiri dari 80 foto pria juga 80 foto perempuan. 50 persen orang pada foto yang dimaksud adalah sosok dengan status publik kelas atas, sedangkan 50 persen lainnya adalah kelas pekerja.

Foto-foto yang disebutkan kemudian ditunjukkan pada orang lain. Mereka diminta menebak kelas sosial dari masing-masing orang. Hasilnya, sebanyak 68 persen menjawab dengan benar. “Ketika ditanya bagaimana caranya, merek bukan tahu. Mereka tidaklah menyadari bagaimana dia bisa saja menebaknya dengan benar,” kata Bjornsdottir.

Para peneliti lalu melakukan studi lebih besar lanjut dengan memperbesar fasilitas wajah. Hasilnya, subjek masih bisa jadi menebak dengan benar ketika merek cuma mengamati mata kemudian mulut.

Para peneliti menyimpulkan hal ini kemungkinan terjadi lantaran pola emosi dapat terlihat di tempat wajah seseorang dari waktu ke waktu. Kontraksi otot-otot tertentu dapat menyebabkan inovasi struktur wajah yang digunakan dapat dilihat orang lain.

Baca Juga  Jelang Final Piala Global U-17, Segini Untung yang tersebut Didapat RI

“Seiring waktu, wajah Anda secara permanen mencerminkan serta mengungkapkan pengalaman Anda. Bahkan ketika kita berpikir kita tidaklah mengekspresikan sesuatu, ekspresi emosi itu masih ada di tempat sana,” ungkap salah manusia peneliti lainnya, Nicholas O. Rule.

“Persepsi kelas sosial berbasis wajah kemungkinan besar miliki konsekuensi hilir yang penting. Orang-orang berbicara tentang siklus kemiskinan juga ini berpotensi menjadi salah satu penyebabnya,” imbuh Rule.

Meski demikian, fakta bahwa kebanyakan orang dapat menebak status sosial seseorang hanya sekali dari wajahnya dapat menghadirkan konsekuensi negatif, teristimewa terkait bias kemudian penilaian. Misalnya, orang yang tersebut memiliki ‘wajah kaya’ kerap kali mendapat perlakuan yang digunakan lebih tinggi baik dari orang.

“Persepsi berbasis wajah tentang kelas sosial kemungkinan besar memiliki konsekuensi yang penting… Kita tahu ada yang mana disebut siklus kemiskinan serta ini berpotensi menjadi salah satu kontributornya,” kata Rule.

Baca Juga  10 Jurusan Kuliah yang tersebut Lulusannya Bisa Bergaji Tertinggi

Wajah bisa saja pengaruhi kesuksesan

Para peneliti juga mencoba memprediksi bagaimana impresi kaya atau miskin yang muncul dari wajah terjadi di keberadaan sosial di dalam dunia nyata. Mereka meminta-minta pelajar untuk mengawasi beberapa foto, lalu menebak siapa dalam antara mereka yang dimaksud lebih tinggi kemungkinan besar mendapatkan pekerjaan sebagai akuntan.

Lebih sering, merek menebak orang yang dimaksud akan datang menjadi akuntan adalah merek dari kalangan kelas atas. Ini adalah menunjukkan bahwa penilaian kaya atau miskin bisa jadi melanggengkan bias sosial.

“Pada akhirnya persepsi kelas sosial berdasarkan wajah dapat mempunyai konsekuensi serius,” merek menyimpulkan.

“Kita membicarakan siklus kemiskinan,” kata Rule, “dan hal ini berpotensi menjadi salah satu penyulut siklus kemiskinan.”

Artikel Selanjutnya Kisah Pengemis Terkaya di dalam Dunia, Punya Harta Rp15 Miliar

Check Also

4 Tips Supaya Bunga Desember Tumbuh Subur

4 Tips Supaya Bunga Desember Tumbuh Subur

Lingkar Post – Jakarta – Sejumlah jenis bunga tiada mekar sembarang waktu. Yang menimbulkan bunga …