Jakarta – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek, Namibia pada Jumat melepas banyak staf Namibian Maritime and Fisheries Institute (NAMFI) serta Directorate of Maritime Affairs (DMA) untuk mengikuti pelatihan Training of Trainers (ToT) dalam area Jakarta.
Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas
instruktur maritim Namibiar yang mana dimaksud merupakan bagian dari implementasi Nota Kesepahaman juga Rencana Aksi Indonesia lalu Namibia dalam kerja sebanding kelautan juga perikanan yang dimaksud itu disepakati pada 2018, kata Duta Besar RI untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo dalam rilis yang mana mana diterima pada Minggu.
Wisnu menyebut pelepasan peserta pelatihan ini adalah pre-departure gathering yang dimaksud hal tersebut membekali peserta untuk program ToT itu serta demi memperkenalkan Indonesia.
"Saya berharap seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan pelatihan kemudian kembali ke Namibia untuk membangun NAMFI menjadi pusat pelatihan maritim yang digunakan yang unggul," kata Wisnu.
Program ToT IMO Model Course 6.09 berawal ketika Wisnu bertemu dengan NAMFI pada Oktober 2021 yang tersebut mengungkapkan kebutuhan meningkatkan kapasitas instruktur mereka.
KBRI kemudian merespons hal itu melalui program bantuan perkembangan Pemerintah Indonesia yang mana disalurkan melalui LDKPI.
Pada Oktober 2023 Indonesia setuju memberikan bantuan penyelenggaraan internasional kepada Namibia sebesar 288 ribu dolar (Rp4,5 miliar) yang mana diberikan dalam bentuk pelatihan,
Menurut Wisnu, sejak 2011 sampai 2019 sudah ada enam kegiatan peningkatan kapasitas yang dimaksud yang diselenggarakan di dalam tempat Indonesia juga juga diikuti para peserta dari Namibia.
ToT IMO Model Course 6.09 bertujuan meningkatkan kapasitas instruktur NAMFI guna mengembangkan pusat lembaga sekolah serta pelatihan kemaritiman di tempat dalam Namibia.
ToT akan dilaksanakan di dalam tempat Jakarta oleh BP3IP dalam bawah koordinasi BPSDMP Kemenhub pada 6-19 November serta diikuti 19 peserta dari NAMFI juga DMA.