Related Articles
Lingkar Post – Konser Coldplay dalam Ibukota ternyata masih menyisakan hal yang dimaksud kurang menyenangkan. Hal ini dipastikan pasca Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Pelanggan kemudian Tertib Niaga (PKTN) mengambil tindakan usai menerima keluhan penonton yang mana merasa dirugikan.
Dalam pertemuan dengan PT Mitra Muda Jaya (PK Entertainment), promotor konser Coldplay, Kemendag memohon klarifikasi terkait keluhan konsumen yang digunakan mengeluhkan ketidakmampuannya masuk ke konser meskipun sudah pernah membeli tiket resmi dari situs resmi.
Dirjen PKTN, Moga Simatupang mengatakan, Kemendag memiliki kewenangan untuk membina pelaku perniagaan dan juga melakukan konfirmasi hak-hak konsumen terpenuhi.
“Kami mengajukan permohonan klarifikasi PK Entertainment selaku pelaksana konser musik tersebut,” ujar Moga pada keterangan resminya, dikutip Suara.com pada Hari Minggu (3/12/2023).
Moga menegaskan, konsumen yang merasa dirugikan dapat menyampaikan bukti-bukti valid juga menghubungi pelaku bidang usaha melalui surel ke [email protected] untuk penanganan lebih besar lanjut.
Perwakilan Legal PK Entertainment, Joy Munthe mengaskan, pihaknya bertanggung jawab menghadapi pembelian tiket secara resmi melalui situs www.coldplayinjakarta.com. Ia menyebut,tiket elektronik yang tersebut dikirimkan melalui surel konsumen mempunyai kode unik berbentuk barcode yang tersebut dapat dipindai pada waktu masuk ke lokasi konser.
Adanya permasalahan tiket ganda diakui oleh Joy, namun disebabkan oleh oknum yang mana membeli tiket dari situs resmi kemudian menjualnya kembali setelahnya menduplikasi tiket dan juga barcode. Joy menekankan bahwa pemindai hanya sekali dapat membaca satu kali kode unik, sehingga duplikasi tidak ada dapat digunakan.
Joy mengklarifikasi bahwa cuma pengunjung dengan tiket resmi yang dapat memasuki konser Coldplay, dan juga pihaknya mengimbau pengunjung yang tidak ada memiliki tiket resmi untuk mengundurkan diri dari dari lokasi konser.
Terkait keluhan lainnya, seperti antrean yang mana berantakan kemudian panjang, juga pengunjung yang mana pingsan, PK Entertainment berdalih bahwa hal yang disebutkan kemungkinan besar terjadi lantaran kurangnya kepatuhan konsumen terhadap panduan yang digunakan telah terjadi disediakan.
