Lingkar Post – Jakarta – Penutupan Blue Lagoon diperpanjang hingga akhir bulan November. Hal ini sebagai antisipasi kemungkinan letusan gunung berapi yang dipicu peningkatan aktivitas seismik.
Menurut pernyataan Blue Lagoon, penutupan destinasi wisata terkenal pada barat daya Islandia sampai 30 November 2023. Semua tamu dengan reservasi yang telah dikonfirmasi hingga 29 November telah diberitahu juga menawarkan pengembalian dana penuh.
Penutupan Blue Lagoon dimulai sejak awal bulan ini dikarenakan peningkatan aktivitas seismik, yang menyebabkan aliran magma menuju permukaan bumi pada sekitar Semenanjung Reykjanes.
Masih dari pernyataan itu, Islandia tiada asing dengan aktivitas gunung berapi. Bahkan telah terjadi terjadi tiga letusan di tempat Semenanjung Reykjanes pada dua tahun terakhir. Masih dari pernyatan itu, tiada mungkin saja untuk menentukan kapan atau di tempat mana letusan kemungkinan besar terjadi.
Pihak berwenang Islandia juga rakyat lokal sudah ada sangat siap menghadapi kejadian seperti ini. Apalagi Islandia miliki salah satu langkah kesiapsiagaan gunung berapi yang mana paling efektif pada dunia.
Letusan tak berdampak pada penerbangan
Otoritas Perlindungan Sipil Islandia mengumumkan keadaan darurat pekan lalu. Menurut Kantor Meteorologi Islandia, ketika ini ada kemungkinan besar terjadinya letusan gunung berapi pada beberapa hari mendatang. Selain Blue Lagoon, kota kecil Grindavík di dalam dekatnya sudah pernah dievakuasi.
Sementara Visit Islandia mengungkapkan dampak letusan gunung berapi terbatas pada wilayah tertentu saja. Namun bukan berdampak pada penerbangan ke dan juga dari negara tersebut. Meskipun bandara yang dimaksud berlokasi di area Semenanjung Reykjanes.
Meskipun Blue Lagoon terletak di tempat semenanjung, pasukan pada balik spa juga hotel terkenal yang disebutkan memiliki tempat peristirahatan lain pada kaki pegunungan Kerlingarfjöll di tempat dataran tinggi berada dalam negara ini: Highland Base. Resor ini menampilkan kegiatan sepanjang tahun seperti hiking, bersepeda gunung, mobil salju, kemudian banyak lagi.
Gempa bumi pada semenanjung Reykjanes
Gempa bumi terjadi pada 9 November 2023, di tempat semenajung Reykjanes. Dampaknya terasa hingga kota Borgarnes. Menurut Islandia Monitor, Kantor Meteorologi Islandia mencatatkan ada 200 gempa susulan sejak gempa terjadi setelahnya berada dalam malam.
Akibat gempa aktivitas seismik itu menyebabkan aliran magma menuju permukaan bumi dalam sekitar semenanjung Reykjanes. Di di sini merupakan lokasi laguna, bandara internasional negara tersebut, juga Pembangkit Listrik Svartsengi, yang mana memasok listrik ke sebagian besar wilayah tersebut
Gempa tersebut telah terjadi menyebabkan kegelisahan akan kemungkinan letusan gunung berapi pada semenanjung Reykjanes. Gunung Itu tidaklah terlibat selama 800 tahun sebelum letusan pada tahun 2021.
TRAVEL+LEISURE
Kota Eropa yang mana Ideal untuk Solo Traveling