Lingkar Post – Paris – Perancis meningkatkan tingkat risiko flu burung menjadi 'tinggi' dari 'sedang' pada Selasa pasca penemuan kasus-kasus baru yang tersebut memaksa berbagai peternakan untuk memelihara unggas di area di di area ruangan.
Langkah terhadap peternakan unggas ini adalah untuk membendung penyebaran virus yang tersebut digunakan sangat menular tersebut.
Keputusan yang digunakan mana diambil oleh pihak kementerian pertanian yang mana dimaksud telah dilakukan terjadi dipublikasikan pada area Jurnal Resmi pada Selasa.
Avian influenza, umumnya dikenal sebagai flu burung, telah terjadi diadakan menyebabkan dijalankan pemusnahan ratusan jt unggas pada seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Penyakit ini biasanya menyerang pada musim gugur juga musim dingin kemudian telah dilakukan terjadi menyebar di area di beberapa jumlah negara Eropa pada beberapa pekan terakhir, termasuk Jerman, Belanda, dan juga Belgia.
Perancis mengungkapkan pekan lalu bahwa merekan telah mendeteksi wabah flu burung pertama di area pada sebuah peternakan pada musim ini di Brittany, pada sebelah barat laut negara itu.
Taraf risiko "tinggi" menyiratkan bahwa semua unggas harus dipelihara di area area pada peternakan lalu langkah-langkah keamanan tambahan harus diambil untuk menghindari penyebaran penyakit.
Meskipun flu burung tidaklah berbahaya jikalau dikonsumsi pada makanan, penyebarannya menjadi kegelisahan bagi pemerintah juga lapangan usaha unggas sebab dampak buruknya terhadap ternak, kemungkinan pembatasan perdagangan lalu adanya risiko penularan ke manusia.
Untuk melawan penyakit ini, Perancis meluncurkan kampanye vaksinasi pada awal Oktober. Vaksinasi itu awalnya terbatas pada bebek, yang yang dimaksud dapat dengan mudah menularkan virus tanpa menunjukkan gejala.
Sumber: Reuters