PT JIEP raih anugerah Mitra Bakti Husada dari Kemenkes

Plh Direktur Utama PT JIEP Dharma Satriadi di tempat keterangan tertulisnya pada Jakarta, Jumat, mengungkapkan anugerah ini merupakan buah kerja keras perseroan di tempat menerapkan keselamatan kemudian kemampuan fisik kerja yang digunakan digunakan ideal dalam tempat perkantoran.

Dia pun menekankan, keselamatan dan juga kebugaran kerja adalah hal utama di area menjalankan setiap kegiatan sektor PT JIEP.

"PT JIEP sebagai perusahaan pengelola kawasan lapangan bisnis sangat mengedepankan budaya K3 yang dimaksud tidaklah cuma untuk kegiatan operasional, namun juga di tempat area perkantoran. K3 sangat penting diterapkan di perusahaan akibat untuk menjamin kebugaran kemudian keselamatan kerja karyawan kemudian juga meningkatkan produktivitas pada pada tempat kerja," katanya. 

AVP Corp Health, Safety and Environment PT JIEP Trihadi Nurahmansyah mengungkapkan bahwa penerapan K3 gedung pusat administrasi dalam area PT JIEP bertujuan melindungi keselamatan lalu kebugaran pekerja di tempat di gedung kantor sesuai Peraturan Menteri Keseimbangan No 48 tahun 2016 tentang Standar Keselamatan lalu Keseimbangan Kerja (K3) pada Perkantoran.

Implementasinya sendiri, lanjut dia, diterapkan mulai dari penetapan kebijakan K3, adanya organisasi fungsional K3 yaitu Corporate Health, Safety and Environment juga Panitia Pembina Keselamatan juga Kepuasan Kerja (P2K3).

"Perusahaan juga menerapkan aspek keselamatan kerja pusat administrasi seperti penyediaan infrastruktur keadaan darurat seperti 'fire alarm system', alat pemadam api ringan (APAR), 'hydrant system', tangga darurat, titik kumpul darurat, rambu lalu demarkasi, keselamatan pada peralatan mekanik lalu elektrik, pemeriksaan kemudian pengujian peralatan K3, lalu lintas kendaraan, keamanan kemudian lif,” kata Trihadi.

Pada aspek kebugaran kerja, perseroan menerapkan upaya peningkatan kebugaran dengan adanya sosialisasi juga juga memproduksi media informasi tentang kesehatan.

Selain itu, diterapkan juga pencegahan penyakit seperti pemeriksaan kemampuan fisik berkala, senam bersama, peregangan pada tempat kerja, penyediaan sarana olah raga, penanganan penyakit, pelayanan kesehatan, lalu juga penyediaan ruang ASI.

Menurut Trihadi, perusahaan juga memperhatikan aspek ergonomi pada area gedung gedung perkantoran mulai dari pengaturan jam kerja, penyediaan kursi kerja yang mana dimaksud ergonomis, alat bantu manual "handling" juga lainnya.

Selain itu, perusahaan menerapkan aspek lingkungan kerja kantor mulai dari pemantauan kualitas udara, pencahayaan, kebisingan, suhu, penyediaan toilet yang mana standar serta juga menyediakan tempat sampah dan juga tempat pembuangan sampah sementara

"Dengan melindungi keselamatan kemudian kebugaran pekerja, kami meyakini hal yang tersebut disebutkan dapat menyokong dan juga juga menciptakan produktivitas kerja yang digunakan digunakan optimal. Serta sanggup menjaga dari kecelakaan lalu penyakit akibat kerja juga dapat melakukan pengendalian bahaya di tempat kerja," kata Trihadi.

Sementara itu, Health and Safety Officer PT JIEP Mutiahani menambahkan bahwa proses penilaian MBH K3 Bisnis Kantor melalui beberapa tahapan kemudian telah dilakukan lama berlangsung selama beberapa bulan mulai dari adanya Workshop K3 Perkantoran.

Selanjutnya, melakukan penilaian mandiri sesuai instrumen yang mana yang dimaksud disediakan, kemudian verifikasi lalu juga pembinaan oleh Dinas Aspek Aspek Kesehatan Provinsi DKI.

"Dari verifikasi oleh Dinas Lingkup Aspek Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, kami sudah ada pernah memenuhi kriteria dan juga diusulkan untuk dijalankan verifikasi tingkat pusat mewakili DKI Jakarta. Selanjutnya, panitia pusat dari Kementerian Keseimbangan RI melakukan verifikasi secara daring dan juga hasilnya kami berhasil memperoleh penghargaan tersebut," ujarnya.