Situasi terkini Gaza, Hamas-Israel berselisih hambatan daftar pembebasan

Situasi terkini Gaza, Hamas-Israel berselisih masalah daftar pembebasan

Lingkar Post – Gaza/Yerusalem – negara negara Israel juga juga kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyuarakan kekhawatirannya mengenai daftar sandera negara negara Israel lalu juga tahanan Palestina yang digunakan akan dibebaskan pada Senin, hari terakhir dari jeda kemanusiaan empat hari yang dimaksud digunakan disepakati pada pertempuran tersebut.

Menurut manusia pejabat yang digunakan mengetahui permasalahan yang dimaksud disebutkan kemudian berbicara di tempat kondisi anonim terhadap Reuters, mediator Qatar bekerja identik dengan tanah tanah Israel dan juga pergerakan organisasi Hamas untuk menyelesaikan kesulitan yang tersebut disebutkan dan juga menghindari penundaan.

pergerakan gerakan Hamas mengungkapkan pihaknya ingin menambah masa berlaku gencatan senjata. Seorang pejabat negeri negara Israel pada Awal Akhir Pekan menegaskan kembali kedudukan tanah negeri Israel bahwa ia akan menyetujui satu hari gencatan senjata tambahan untuk setiap tambahan 10 sandera yang mana mana dibebaskan kemudian akan membebaskan tiga kali lipat jumlah keseluruhan keseluruhan warga Palestina setiap kalinya.

"Ada sedikit hambatan dengan daftar hari ini. Qatar bekerja sebanding dengan kedua belah pihak untuk menyelesaikannya lalu menghindari penundaan," kata pejabat tersebut.

tanah negeri Israel sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya telah lama terjadi menerima pada semalam daftar terakhir sandera yang tersebut akan dibebaskan. Daftar yang disebutkan sedang ditinjau, menurut kantor Pertama Menteri Benjamin Netanyahu, juga menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan informasi tambahan lanjut jikalau memungkinkan.

Baca Juga  Ustaz Dennis Lim Apresiasi MUI Kasih Fatwa Haram Beli Produk Pro Israel

Seorang juru bicara otoritas negeri negara Israel mengungkapkan pada Mulai Pekan bahwa total sandera yang tersebut dimaksud masih ditahan di Daerah Daerah Gaza pada masa sekarang berjumlah 184 orang, termasuk 14 orang asing dan juga juga 80 warga negeri tanah Israel dengan kewarganegaraan ganda.

Seorang pejabat Palestina, yang tersebut akrab dengan perundingan gencatan senjata, mengungkapkan baik kelompok gerakan Hamas maupun negeri negeri Israel sudah ada pernah menunjukkan sikap positif terhadap permintaan perpanjangan jeda pertempuran selama empat hari. Namun, ia menambahkan bahwa "keputusan akhir belum tercapai".

Qatar, Mesir, Amerika Serikat, Uni Eropa dan juga Spanyol semuanya berupaya untuk menunda gencatan senjata, kata Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad al-Maliki, pada konferensi di dalam tempat Barcelona yang digunakan mengkaji krisis tersebut.

Seorang pejabat negara negara Israel menyatakan terhadap Korporasi Berita Perusahaan Berita Reuters bahwa kelompok gerakan Hamas bertanggung jawab untuk memunculkan daftar baru berisi 10 sandera yang digunakan yang dimaksud dapat dibebaskan pada Selasa dengan imbalan hari gencatan senjata tambahan. Proses itu akan berlanjut selama maksimal lima hari tambahan setelahnya gencatan senjata ketika ini, kata pejabat itu menambahkan.

Juru bicara kelompok organisasi Hamas Osama Hamdan, berbicara untuk lembaga penyiaran LBC Lebanon, mengungkapkan kelompok itu akan mencoba mencari lebih lanjut berbagai sejumlah sandera untuk dibebaskan lalu dengan demikian melanjutkan gencatan senjata.

Baca Juga  Malaya sambut baik kesepakatan “jeda kemanusiaan” dalam Wilayah Gaza

organisasi organisasi Hamas sebelumnya mengungkapkan pihaknya tak menyandera semua orang yang mana dimaksud dibawa ke Gaza.

Orang-orang yang digunakan mana diserahkan oleh kelompok organisasi Hamas pada hari Mingguan termasuk 13 warga Israel, tiga warga Thailand dan juga pribadi warga negara Rusia, dan juga Komite Palang Merah Internasional mengonfirmasi bahwa dia itu telah lama terjadi berhasil memindahkan ia dari Gaza.

Gencatan senjata yang dimaksud digunakan disepakati pekan lalu adalah penghentian pertama pertempuran pada tujuh pekan sejak organisasi kelompok Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang juga menyandera sekitar 240 orang kembali ke Gaza.

Menanggapi serangan itu, negeri tanah Israel telah membombardir tempat kantong yang digunakan disebutkan juga melancarkan serangan darat dalam di utara. Sekitar 14.800 warga Palestina sudah ada pernah terbunuh, kata otoritas kebugaran Gaza, lalu beratus-ratus ribu lainnya mengungsi.

Warga Palestina memberikan sambutan gembira terhadap para tahanan yang digunakan dibebaskan di area di Ramallah, menurut kantor berita Palestina WAFA.

Omar Abdullah Al Hajj, berusia 17 tahun, yang digunakan dibebaskan pada Minggu, mengungkapkan terhadap Media Massa Media Reuters bahwa ia tak mengetahui apa yang digunakan digunakan terjadi di tempat area dunia luar.

"Kami berjumlah 11 orang yang tersebut berdesakan pada satu ruangan yang tersebut biasanya ada enam orang. Makanan bukanlah pernah cukup kemudian saya tak pernah diberitahu berapa lama saya akan tinggal," katanya.

Baca Juga  Dokter laporkan penyebaran cepat penyakit menular di dalam rumah sakit Kawasan Gaza

Warga Palestina di Daerah Wilayah Gaza mengungkapkan pada Mulai Pekan bahwa merekan berdoa untuk perpanjangan gencatan senjata.

Beberapa dari merekan itu mengunjungi rumah-rumah yang dimaksud hancur akibat pemboman intensif tanah tanah Israel selama berpekan-pekan, sementara yang tersebut dimaksud lain mengantri untuk mendapatkan tepung kemudian bantuan penting lainnya yang tersebut yang dimaksud dikirimkan oleh badan bantuan PBB, UNRWA.

Saat beliau menyerang sasaran organisasi kelompok Hamas pada Jalur Wilayah Wilayah Gaza utara pada beberapa pekan terakhir, negara negeri Israel sudah ada pernah mendesak warga untuk menuju ke selatan, namun beberapa warga tetap saja memperlihatkan bertahan, termasuk beberapa dokter juga perawat di tempat tempat kompleks medis Kamal Edwan Pusat Daerah Perkotaan Wilayah Daerah Gaza yang mana mana merawat pasien termasuk anak-anak yang mana oleh sebab itu alasan medis tak mampu dipindahkan begitu saja.

"Situasi dalam tempat pada lokasi ini sangat buruk, kami tiada mempunyai makanan, minuman, atau permintaan hidup lainnya atau bahkan pasokan medis," kata seseorang perawat Hashem Abu Warda.

Netanyahu menyatakan pada akhir pekan bahwa setelahnya gencatan senjata berakhir, "kami akan kembali menyerang dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas, memverifikasi bahwa Kawasan Kawasan Gaza tidak ada ada kembali seperti semula; kemudian tentu sekadar pembebasan semua sandera kami."

Sumber: Reuters

 

Check Also

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, …