Yuk Para Orangtua, Temukan Kemungkinan Anak, Kembangkan Learning Behaviour lalu Asah Keterampilan Esensialnya Sejak Dini!

Yuk Para Orangtua, Temukan Kemungkinan Anak, Kembangkan Learning Behaviour lalu Asah Keterampilan Esensialnya Sejak Dini!

Lingkar Post – Laporan World Economic Forum: “The Future of Jobs” menyatakan bahwa 65% dari anak-anak yang digunakan lahir sekarang akan menghadapi tantangan pada mana pekerjaan-pekerjaan di dalam masa depan kemungkinan besar adalah pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pada waktu ini.

Menjawab tantangan yang disebutkan CURIOOkids hadir untuk kali pertama pada Indonesia untuk membantu mengasah kemungkinan anak-anak Indonesia secara optimal dengan mendirikan berbagai keterampilan, pola berpikir lalu learning behaviour, yang tersebut nantinya dapat digunakan dia untuk menghadapi tantangan-tantangan pada masa datang.

Paul Blackstone, Global ketua eksekutif and Inisiator CURIOOkids mengatakan, tantangan masa depan yang digunakan akan anak-anak hadapi nanti penuh dengan ketidakpastian.

“Mengantisipasi itu, anak-anak perlu disiapkan untuk menemukan prospek diri mereka, dengan mengembangkan learning behaviour, agar nantinya mampu merancang masa depan yang tersebut sukses. Demi mewujudkan itu, pendampingan terhadap anak-anak harus dijalankan sekarang! Tak dapat ditunda lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut Paul Backstone menjelaskan bahwa dalam brand edukasi global yang tersebut menyasar anak-anak usia 4-12 tahun tersebut, ada empat filosofi yang dimaksud dianutnya.

Pertama, setiap anak itu unik yang digunakan mempunyai talenta masing-masing. Kedua, setiap anak membutuhkan perkembangan learning behaviour yang spesifik, tiada bisa saja disama-ratakan.

Baca Juga  Dukung Pendidikan Anak Usia Dini Lewat Warna-Warni yang dimaksud Sesuai

Ketiga, pemanfaatan Bahasa Inggris membuka ‘pintu’ untuk anak-anak supaya dapat berinteraksi lebih besar luas secara efektif di tempat dunia nyata.

Keempat, materi pengajaran yang tersebut bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak agar dapat berhasil secara akademis dan juga di keberadaan sehari-hari.

Ki-ka: Paul Blackstone, Global pimpinan and Pendiri CURIOOkids serta Kish Gill, President Director CURIOOkids Indonesia ketika membuka studio CURIOOkids pertama dalam Indonesia (9/11/2023). (Foto: Istimewa)
Ki-ka: Paul Blackstone, Global pimpinan and Pendiri CURIOOkids kemudian Kish Gill, President Director CURIOOkids Indonesia ketika membuka studio CURIOOkids pertama di tempat Indonesia (9/11/2023). (Foto: Istimewa)

“Kami percaya bahwa learning behaviour menjadi kunci krusial agar anak mampu bertahan, lalu bahkan sukses menjalani situasi zaman yang digunakan terus berubah,” terang Kish Gill, President Director CURIOOkids Indonesia.

Learning behavior tersebut, lanjut dia, dikembangkan dengan memberikan pendampingan untuk anak-anak pada mengasah hard skill juga soft skill mereka, antara lain di kecakapan berbahasa, penggunakan teknologi digital, pemikiran kreatif, kolaborasi tim, pemecahan masalah, dan juga berpikir secara kritis.

Efektivitas kurikulum yang dikeluarkan oleh lembaga edukasinya pun diakui secara internasional.

Salah satu penghargaan internasional yang dimaksud diraih tahun ini yaitu Edtech Breakthrough Award 2023 lalu Creativity Curriculum Solution of the Year 2023 di area Amerika Serikat.

Kurikulum komprehensif CURIOOkids Indonesia berfokus pada empat subjek pelajaran utama, meliputi: Desain Kreatif, Teknologi, Wirausahawan, dan juga Komunikasi (Bahasa Inggris).

Baca Juga  Dokter Tegaskan Bahaya Mendengkur Saat Tidur, Jangan Dianggap Remeh

Keempatnya merupakan hard skills penting untuk membentuk pondasi yang tersebut menunjang perkembangan anak-anak. Lembaga edukasi yang dimaksud juga mengusung empat metode untuk mendirikan soft skills anak-anak pada berkembang, yang mana antara lain adalah: Cross-Curricular Learning, Project-Based Learning, Experiential Learning, dan, Inquiry-Based Learning.

“Anak-anak yang dimaksud tambahan bergerak dan juga dominan berbicara melebihi para pengajarnya dapat menggalakkan anak-anak untuk lebih besar kritis mengajukan tambahan sejumlah pertanyaan agar merekan menciptakan proyek sendiri, bahkan lambat laun anak-anak dapat menyelesaikan kesulitan yang dimaksud muncul secara mandiri,” kata Kish Gill.

Tak semata-mata itu, lembaga edukasinya, lanjut dia, juga mengimplementasikan praktik secara segera yang menyokong anak-anak untuk menggunakan seluruh panca indera mereka itu pada merasakan, mengalami, kemudian mengembangkan diri mereka. Jadi, pola belajar yang digunakan diterapkan bukanlah hanya sekali belajar teori atau sejumlah berdiam di tempat meja.

Itu artinya, selaras dengan misi Kurikulum Merdeka yang tersebut dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum Merdeka mencanangkan para pelajar agar merek lebih banyak condong untuk belajar dari pengalaman-pengalaman di mempraktikkan apa yang dimaksud dipelajari sehari-hari.

Baca Juga  Fakta Bahaya Menyimpan Solusi di area Dalam Mobil yang mana Perlu Diketahui

Sejalan itu, Samanta Elsener, psikolog anak juga keluarga menyampaikan pengaruh motivasi intrinsik dan juga ekstrinsik pada anak untuk menemukan potensi, mengembangkan learning behaviour, kemudian mengasah keterampilan esensial.

“Motivasi intrinsik berasal dari permintaan dasar psikologis: perasaan kompeten, otonomi juga regulasi diri. Ketiganya saling mempengaruhi di menggerakkan anak-anak untuk melakukan sesuatu. Ketika anak-anak merasa miliki kendali berhadapan dengan pembelajaran juga perkembangan mereka, dia lebih lanjut cenderung menjadi aktif, antusias, dan juga fokus mencapai tujuan,” jelasnya panjang lebar.

Bukan hanya sekali itu, motivasi ekstrinsik (proses pengkondisian dari luar diri) juga miliki pengaruh yang setara besarnya.

“Penghargaan lalu pengakuan eksternal juga memiliki peran penting pada memotivasi anak-anak. Ketika merasa diakui, baik oleh orang tua, guru, lalu lingkungan sekitar mereka, kepercayaan diri anak-anak pun semakin tumbuh,” papar Samanta Elsener.

Adanya motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, tambah dia, berdampak besar pada perkembangan anak-anak, khususnya di mengasah hard skill, soft skill dan juga regulasi emosi, sehingga mereka itu mampu berprestasi secara akademis, menjalin relasi sosial yang positif, juga lebih tinggi lanjut menggalakkan kesuksesan berkarir pada waktu dewasa nanti.

Check Also

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah pandemi Covid-19

Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada wabah Covid-19

Lingkar Post – Publik diminta tidak ada perlu khawatir dengan adanya ancaman infeksi pneumonia mycoplasma …