Lingkar Post – DKI Jakarta – Sutradara film “Petualangan Anak Penangkap Hantu” Jose Poernomo mengungkap bahwa film yang tersebut disebutkan mengambil latar lokasi syuting di dalam di “Desa Penari”, Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kalau kemarin ada film mengenai KKN (Kuliah Kerja Nyata) tak berani syuting pada area sana, kita syutingnya di tempat area situ, tepat pada tempat mana kejadian horor desa itu, kita masuk ke desa itu juga kita syuting di sana,” kata Jose usai konferensi pers di tempat di CGV Mall Grand Indonesia, DKI DKI Jakarta Pusat, Selasa.
“Desa Penari” merupakan sebutan bagi sebuah Desa pada wilayah Banyuwangi. Kabarnya desa asli yang disebutkan bernama Desa Bayu, pada Kecamatan Songgon, Banyuwangi, menurut beberapa sumber.
Desa yang dimaksud menyimpan sejarah kisah nyata tragis berbau mistis yang tersebut digunakan menimpa berbagai pelajar yang mana yang dimaksud berada di menjalankan kegiatan KKN di area area sana.
Meski terdengar mengerikan, Jose mengungkapkan film “Petualangan Anak Penangkap Hantu” bukanlah merupakan film horor murni. Film yang disebutkan mengisahkan petualangan tiga orang anak yang hendak menangkap hantu, dibalut dengan komedi juga horor.
Film yang mana akan tayang di dalam tempat bioskop Tanah Air mulai 18 Januari 2024 itu merupakan film anak kategori semua umur, sehingga cocok untuk disaksikan oleh keluarga juga seluruh kalangan.
“Selama ini ketersediaan film untuk anak-anak kemudian keluarga itu sangat sedikit sekali, nah kita ingin menandai tahun 2024 dengan film yang mana berbeda, kita tunjukkan buat keluarga kemudian anak-anak utamanya sebab film ini adalah film semua umur, kita masuk dari sisi horor namun juga petualangan juga juga komedi,” Jose menjelaskan.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2023/12/05/IMG_2085.jpeg)
Film "Petualangan Anak Penangkap Hantu" mengisahkan tiga orang anak yakni Rafi, Chacha, juga Zidan yang mana mana tergabung di dalam kelompok Anak Penangkap Hantu (APH).
Ketiganya dimintai bantuan oleh Gita yang mana digunakan tinggal di area di desa terpencil yang mana telah terjadi dilaksanakan lama dilanda kekeringan kemudian juga teror oleh penunggu hutan yang digunakan digunakan sejumlah menculik penduduk desa.
Saat hendak membongkar kejadian aneh yang digunakan dimaksud ia duga hanyalah perbuatan manusia biasa, merekan itu mulai mendapat gangguan-ganguan supranatural yang tersebut digunakan tak dapat dia jelaskan.
Film "PAPH" dibintangi oleh Muhammad Adhiyat (sebagai Zidan), Muzakki Ramdhan (sebagai Rafi), Giselle Tambunan (sebagai Chacha), Andy Boim (sebagai Bang Dul), Adinda Thomas (sebagai Gita), Sujiwo Tejo (sebagai Wak Bomoh), Nugie (sebagai ayah Gita), Agus Wibowo (sebagai Pak Tajir), Arry Febrian (sebagai Pak Kades), juga Verdi Solaiman (sebagai Pak Cho).