Related Articles
Lingkar Post – Ibukota – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp168,81 triliun per 21 November 2023.
“Ini antara lain didorong oleh aliran penyetoran modal asing senilai Rp27,25 triliun,” kata Perry pada konferensi pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di area area Kantor BI, Jakarta, Kamis.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti menambahkan bahwa sekitar 30 persen dari SRBI telah dilakukan dilaksanakan diperdagangkan di dalam di lingkungan perekonomian sekunder.
“Ini memang sebenarnya benar arah kita untuk menciptakan instrumen yang tersebut pro market, jadi itu menggerakkan pasar, sehingga di tempat pada lingkungan perekonomian sekunder itu telah ada terjadi peralihan atau operasi hingga mencapai Rp50 triliun atau sekitar 30 persen,” kata Destry.
Baca juga: BI: Transaksi e-commerce Oktober 2023 capai Rp42,2 triliun
SRBI dilelang pertama kali pada 15 September 2023 dengan penawaran perdana mencapai Rp29,9 triliun atau 4,2 kali lipat dari target yang mana senilai Rp7 triliun.
Selanjutnya di tempat di lelang kedua pada 20 September 2023 penawaran yang dimaksud masuk mencapai Rp15,6 triliun atau 3,12 kali lipat dari target BI.
SRBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang digunakan mana diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek, dengan menggunakan underlying aset berupa surat berharga negara (SBN) milik Bank Indonesia.
Bank Indonesia mengungkapkan akan terus meningkatkan kekuatan pengembangan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter pada melakukan konfirmasi pemuaian terkendali kemudian nilai tukar rupiah masih stabil.
BI juga menerbitkan Surat Valas Bank Indonesia (SVBI) yang dimaksud disambut baik oleh pangsa pada lelang perdana pada tempat 21 November 2023 sebagaimana tampak dari tingginya penawaran yang digunakan digunakan mencapai 266,5 jt dolar Negeri Paman Sam atau lebih tinggi lanjut tinggi dari target 200 jt dolar AS.
Selanjutnya BI juga merencanakan akan menerbitkan Suku Valuta Luar Negeri BI (SUVBI) dengan lelang perdana pada 28 November 2023.
Berbagai pembaharuan instrumen ini diharapkan dapat menyokong strategi operasi moneter yang “pro-market" dan dapat menarik aliran modal masuk untuk menguatkan ketahanan eksternal sektor ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.
