Lingkar Post – PT Asuransi BRI Life mencatatkan total aset perusahaan meningkat 11,91% secara tahunan menjadi Simbol Rupiah 23,45 triliun hingga September 2023. Hal ini membuktikan strategi pengelolaan aset perusahaan cukup baik.
Direktur Keuangan BRI Life, Lim Chet Ming menyampaikan bahwa komposisi aset yang dimaksud terdiri dari 79,33% dari aset pembangunan ekonomi kemudian sisanya aset bukanlah investasi.
“Aset Penanaman Modal BRI Life yang tersebut menjadi aset dominan dari BRI Life berhasil bertambah sebesar 15,49% yoy menjadi Mata Uang Rupiah 18,60 triliun hingga September 2023 di dalam mana komposisi aset yang disebutkan terdiri berhadapan dengan Aset Non-Unit Linked sebesar 81,21% dan juga Aset Unit Linked sebesar 18,79%,” ucapannya terhadap KONTAN, Hari Jumat (17/11).
Lim menjelaskan, pada menempatkan aset pembangunan ekonomi BRI Life melakukan secara prudent. Di mana komposisi penempatan aset penanaman modal yang dimaksud didominasi oleh Surat Utang Negara (SUN), Obligasi, juga Reksadana.
“Komposisi penempatan yang dimaksud berbeda dengan kondisi pada sektor asuransi jiwa yang dominan menempatkan di komponen SUN lalu Saham,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lim menyebutkan, tingkat solvabilitas alias risk based capital (RBC) BRI Life berada di dalam berhadapan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dimaksud sebesar 120%.
“Pencapaian tingkat solvabilitas (RBC) sebesar 477,13% pada September 2023 yang menandakan keberhasilan melampaui batas minimum RBC yang mana diatur oleh OJK,” tandasnya.