Lingkar Post – Artis senior Yayu Unru dikabarkan meninggal dunia hari ini, Hari Jumat (8/12/2023) pagi. Data berpulangnya Yayu Unru disebar pihak keluarga lewat arahan berantai di area WhatsApp.
Yayu Unru menghembuskan napas terakhir dalam sedang proses pemulihan usai mengalami serangan jantung. Padahal menurut keterangan terakhir sang istri, Nita Unru, kondisi Yayu telah berangsur pulih.
“Alhamdulillah, kondisinya sekarang sudah ada membaik. Sudah lepas oksigen dan juga sudah ada mampu makan sendiri,” kata Nita Unru pada sehari sebelum suaminya meninggal.
Aktor 61 tahun itu memang benar mempunyai riwayat alami dua kali serangan jantung hingga menjalani operasi pemasangan ring.
![Yayu Unru. (Instagram/yayuunru)](https://media.suara.com/pictures/original/2023/12/05/77372-yayu-unru-instagramyayuunru.jpg)
Diketahui, pengidap sakit jantung sampai harus dilaksanakan pemasangan ring berarti sudah terjadi sumbatan pada pembuluh darah di area jantung. Sehingga, fungsi pemasangan ring yang disebutkan untuk membuka kembali penyumbatan pada arteri.
Dikutip dari Halodoc, alat ring jantung atau stent itu berbentuk tabung kecil yang dimaksud biasa terbuat dari plastik atau logam. Pemasangan ring biasanya diadakan terhadap pasien yang mana mengidap penyakit jantung koroner.
Pasalnya, penyakit yang dimaksud mampu menghasilkan plak atau lemak darah menumpuk pada pembuluh darah sehingga menyebabkan penyumbatan. Dengan dipasangnya ring, arteri menjadi terbuka sehingga darah sanggup mengalir lancar.
Faktor gaya hidup tak sehat menjadi pemicu paling umum terjadinya penyakit jantung koroner. Seperti kebiasaan merokok, konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan juga lemak, hingga jarang berolahraga. Itu sebabnya, penyakit yang dimaksud juga rentan dialami oleh anak muda.
Penyakit jantung juga masih menjadi salah satu penyulut tingginya bilangan bulat kematian pada dunia. Berdasarkan data WHO pada 2022, tercatat sebanyak 18,6 orang meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit jantung.
Kementerian Kesejahteraan (RI) juga mencatat kalau penyakit jantung masih menjadi faktor utama kematian pada Indonesia. Fakta Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), perkara kematian akibat penyakit jantung atau kardiovaskular dalam Indonesia ada sebanyak 251,09 per 100.000 orang pada 2019. Jumlah itu meningkat 1,25 persen dibandingkan 2018.