KLHK-Taman Safari Indonesia kampanye aksi perhatikan satwa komodo

KLHK-Taman Safari Indonesia kampanye aksi perhatikan satwa komodo

Lingkar Post – Wilayah Bogor – Kementerian Lingkungan Hidup lalu Kehutanan (KLHK) RI menggandeng Taman Safari Indonesia mengampanyekan pergerakan perhatikan satwa komodo atau Varanus komodoensis ke berbagai pegiat lalu pelaku lembaga konservasi satwa di area pada Indonesia.

Kepala Departemen Sains Taman Safari Indonesia drh Bongot Huaso di tempat area Taman Safari Cisarua, Daerah Bogor, Jawa Barat, Sabtu, mengungkapkan bahwa kampanye yang digunakan yang disebutkan diadakan sama-sama KLHK melalui Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies lalu Genetik (KKHSG) itu salah satunya melalui lokakarya.

Baca Juga  KemenKopUKM: Perlu kerja keras kejar rasio kewirausahaan 2045

“Workshop ini ditujukan terhadap lembaga konservasi, dokter hewan kemudian kurator yang yang dimaksud miliki koleksi komodo pada area Indonesia," kata drh Bongot.

Menurut dia, selain menjalin silaturahmi, kegiatan lokakarya ini juga untuk menambah pengalaman melalui rapat sharing mengenai manajemen, kesehatan, dan juga pengelolaan satwa komodo di lembaga konservasi yang digunakan digunakan ada pada Indonesia.

Acara lokakarya berlangsung dalam pada Aula Utama Taman Safari Bogor dengan mengundang banyak pembicara dari KLHK, PT Smelting, juga beberapa pakar di tempat tempat antaranya Gerardo Garcia PhD dari Chester Zoo – United Kingdom dan juga juga Vanessa Almagro Delgado DVM M.Sc dari Barcelona Zoo Spanyol.

Baca Juga  Heboh Boikot, Ternyata Impor RI dari Israel Masih Tinggi

Sejumlah lembaga konservasi yang mana mana hadir memenuhi undangan dalam area antaranya, Taman Margasatwa Ragunan, Jatim Park, Lembang Park and Zoo, Bali Zoo, Bali Reptile Park, Bali Bird Park.

Kemudian, Kebun Binatang Surabaya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Margasatwa Bukit Tinggi juga perwakilan beberapa unit TSI Group (Solo Safari, TSI Prigen, TSI Bali, Taman Safari Bogor juga Batang Dolphin Center).

Baca Juga  eksekutif Naikkan Kuota Haji Menjadi 241 Ribu Orang

"Mereka diberi pemaparan tentang keberadaan populasi komodo dalam di dunia ketika ini juga diharapkan mendapat masukan dari pemerintah Indonesia sebagai pemilik satwa," papar drh Bongot.

Selain itu, kata dia, lokakarya ini jua untuk meneguhkan komitmen mengenai keterbukaan informasi, mendirikan riset bersama, juga mengedepankan Indonesia sebagai penentu kebijakan di dalam manajemen populasi komodo.

"Sehingga dapat memulai perkembangan sebuah populasi komodo yang digunakan mana sehat melalui mekanisme One Plan Approach," tuturnya.

Check Also

eksekutif Bakal Buka Kembali Ekspor Benih Lobster

eksekutif Bakal Buka Kembali Ekspor Benih Lobster

Lingkar Post – JAKARTA – Menteri Kelautan serta Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono akan kembali membuka …