Netanyahu akan setujui perpanjangan jeda kemanusiaan dengan aturan

Netanyahu akan setujui perpanjangan jeda kemanusiaan dengan aturan

Lingkar Post – Yerusalem/Washington DC – Pertama Menteri negeri negeri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menyetujui perpanjangan masa jeda kemanusiaan pada Gaza, apabila tambahan sejumlah sandera negeri negara Israel dibebaskan.

Dalam video pernyataan yang mana yang disebutkan dirilis oleh kantornya pada Hari Mingguan (26/11), Netanyahu mengungkapkan sudah dijalankan berbicara melalui telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga memberitahu Biden bahwa beliau akan menyetujui perpanjangan jeda kemanusiaan dengan imbalan pembebasan 10 sandera untuk setiap hari tambahan jeda tersebut.

Namun, ia kembali menegaskan bahwa setelahnya jeda, tanah negara Israel akan melanjutkan operasi militernya pada area Kawasan Kawasan Gaza dengan tujuan akhir "melenyapkan kelompok Hamas" Palestina lalu memulangkan semua sandera yang mana yang disebutkan tersisa.

Baca Juga  Indonesia kutuk serangan negara Israel terhadap RS Indonesia di dalam Kawasan Gaza

Selama pembicaraan telepon tersebut, Netanyahu kemudian juga Biden berjanji untuk terus mengupayakan pembebasan semua sandera yang yang dimaksud ditahan oleh organisasi kelompok Hamas lalu menegaskan bahwa "pekerjaan merek belum selesai".

Biden menyambut baik pembebasan sandera oleh pergerakan kelompok Hamas selama tiga hari terakhir, termasuk pembebasan gadis Amerika berusia 4 tahun, Avigail Idan, menurut keterangan dari Gedung Putih.

Biden juga juga Netanyahu juga mengkaji jeda kemanusiaan pada pertempuran antara negara negara Israel dan juga kelompok organisasi Hamas juga lonjakan “bantuan kemanusiaan tambahan yang dimaksud sangat dibutuhkan” ke Gaza.

Baca Juga  Toilet berusia 2.000 tahun dipamerkan di dalam Shaanxi, China barat laut

Netanyahu disebut berterima kasih terhadap Biden melawan “usahanya yang dimaksud yang disebutkan tak kenal lelah” untuk membantu menengahi juga melaksanakan sepenuhnya perjanjian penyanderaan tersebut.

“Kedua pemimpin setuju untuk tetap memperlihatkan sekadar berbicara erat selama beberapa hari mendatang,” kata Gedung Putih.

Jeda kemanusiaan selama empat hari yang tersebut dimaksud dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan juga Amerika Serikat mulai berlaku pada hari terakhir pekan (24/11). Selama itu, negara negara Israel menghentikan sementara serangannya di area area Gaza.

Dalam dua hari pertama jeda, kelompok organisasi Hamas juga negeri tanah Israel menukar 41 warga tanah negara Israel juga juga warga asing dengan 78 warga Palestina yang mana yang dimaksud ditahan pada penjara-penjara Israel.

Baca Juga  Diskusi Santripreneur: Momentum Gunakan Sistem Nasional

Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera juga tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

negeri negara Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran pada di Jalur Daerah Daerah Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok gerakan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pertempuran itu sudah terjadi menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak juga lebih besar besar dari 4.000 perempuan, sementara tanah negara Israel mencatatkan 1.200 korban jiwa.

Sumber: Anadolu

 

Check Also

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, …