Penularan HPV mampu dari ibu ke bayi, bagaimana caranya?

Penularan HPV mampu dari ibu ke bayi, bagaimana caranya?

lingkarpost.com Jakarta – Dokter spesialis kebidanan kemudian kandungan dr Keven Tali, Sp.OG, mengatakan penularan human papillomavirus (HPV) tak belaka sekadar melalui kontak seksual tetapi juga dari ibu ke bayi dalam proses persalinan.

"Saat ibu melahirkan secara pervaginam, bayinya masuk ke liang vagina, di tempat area mana pada area liang vagina atau dalam serviks atau vulva itu ada virus. Saat bayinya lewat situ, dia (virus) sanggup terhirup," kata dia di tempat dalam Jakarta, Selasa.

Kemudian, sambung Keven, saat virus masuk ke tubuh bayi lalu sistem imunnya tak sanggup melawan virus, maka virus akan bertambah banyak kemudian juga bertahan di area area dalam tubuh.

Baca Juga  Sekitar 8 Juta Orang Berusia di tempat Atas 50 Tahun Alami Kebutaan di area Indonesia, Hal ini Dua Penyebab Utamanya

Kondisi ini dinamakan reccurent respiratory papillomatosis (RRP), yakni sebuah penyakit kronis yang digunakan yang disebabkan HPV. Merujuk Cleveland Clinic, ada dua jenis HPV yakni HPV 6 juga HPV 11 yang tersebut dimaksud menyebabkan RRP. Kedua jenis ini identik seperti yang dimaksud mana menyebabkan sebagian besar kasus kutil kelamin. HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker, antara lain kanker serviks juga kanker laring.

Baca Juga  Wabah Pneumonia Misterius dalam China Akankah Masuk Indonesia?

Selain persalinan pervaginam, RRP juga dialami bayi yang digunakan hal itu dilahirkan melalui operasi caesar.

Lalu, demi mencegah bayi terinfeksi HPV perlukah jalan lahir atau serviks ibu disterilkan? Dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A berkata tidaklah perlu.

"Karena kita butuh ada transmisi bakteri baik dari ibu ke bayi, biar pencernaannya bagus, paru-parunya bagus. Jadi kalau ibunya sehat yang digunakan digunakan ditransfer mayoritas bakteri baik buat kesehatan bayi," kata dia.

Baca Juga  Sambut Tahun Naga Kayu 2024, Eka Hospital Group Gelar Seminar Awam Baby Dragon

Baik Keven maupun Denta menambahkan, HPV mampu pindah atau menular dari satu orang yang mana hal tersebut terinfeksi ke orang lain melalui kontak seksual, dapat genital ke genital, manual ke genital misalnya tangan atau segala hal yang digunakan bersentuhan lalu sentuh orang lain, lalu oral ke genital. Oleh sebab itu, menurut mereka, perilaku seksual yang mana dimaksud baik itu menentukan seseorang terhindar dari infeksi HPV.

Check Also

Bolehkah wanita menopause rutin minum air jahe?

Bolehkah wanita menopause rutin minum air jahe?

Lingkar Post – Ibukota – Dokter spesialis obstetri juga juga ginekologi dr Ni Komang Yeni …