Sekjen PBB serukan tindakan terpadu COP28 untuk perangi krisis iklim

Sekjen PBB serukan tindakan terpadu COP28 untuk perangi krisis iklim

Mari kita bersatu lalu bekerja dengan untuk melindungi semua komunitas dari krisis iklim.

Lingkar Post – Washington – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memohon negara partisipan konferensi para pihak di tempat kerangka kerja identik PBB untuk pembaharuan iklim (COP28) untuk bekerja sebanding melindungi semua masyarakat dari krisis iklim.

"Tahun demi tahun komitmen dunia untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius makin memudar. Kita sedang melaju menuju kenaikan suhu sebesar 3 derajat, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda melambat," kata Guterres di dalam Local Climate Action Summit di area tempat Dubai, hari terakhir pekan (1/12).

Pada pada waktu yang tersebut sama, kata dia, negara-negara mengalami perkembangan tidak ada ada mendapatkan dukungan yang digunakan merek perlukan untuk beradaptasi terhadap bencana yang yang disebutkan terjadi di area di sekitar merekan kemudian melakukan lompatan menuju masa depan terbarukan.

Baca Juga  Jokowi: RI Butuh Rp15.000 T Demi Capai Net Zero Emission 2060

"Kini, pada COP28, dunia harus mengerem laju pemanasan global," kata Guterres.

Mungkin mencapai target pembatasan kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius, menurut dia, berarti menghentikan "kecanduan" terhadap material bakar fosil, beralih ke energi terbarukan secara adil lalu merata, lalu juga mewujudkan keadilan iklim.

"Bahan bakar fosil adalah masa lalu. Tenaga terbarukan mewakili masa depan," kata Guterres, menegaskan.

Ia lantas mengungkapkan bahwa dunia perlu berikrar pada kerangka waktu yang dimaksud digunakan jelas untuk menghentikan pengaplikasian unsur bakar fosil sesuai dengan target 1,5 derajat Celsius.

"Inventarisasi Global COP28 juga harus menciptakan kembali komitmen yang mana yang disebutkan akan menghasilkan kembali kembali tiga kali lipat energi terbarukan, dua kali lipat efisiensi energi, juga mewujudkan energi ramah lingkungan bagi semua orang pada tahun 2030," kata dia.

Baca Juga  Menkeu: Indonesia terbitkan sukuk ritel hijau hingga Rp21,8 triliun

Oleh akibat itu, Guterres mengajukan permohonan para pemimpin untuk berinvestasi pada infrastruktur transportasi umum yang yang disebutkan berbahan bakar energi terbarukan, dan juga juga memprioritaskan udara bersih kemudian lapangan kerja pada sektor dunia usaha hijau.

"Mari kita bersatu kemudian bekerja dengan untuk melindungi semua komunitas dari krisis iklim, kemudian juga menggalakkan masa depan yang mana digunakan terbarukan, berkelanjutan, kemudian adil bagi manusia lalu planet bumi," kata dia.

Sebagai Presiden COP28 pada tahun ini, Uni Emirat Arab (UAE) mengumumkan 30 miliar dolar Negeri Paman Sam (sekitar Rp462,5 triliun) untuk mendanai solusi iklim global.

Baca Juga  "Kerja Sama dengan Australia, Peluang untuk Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia"

Dana yang mana disebutkan bertujuan untuk menjembatani kesenjangan finansial terkait dengan isu-isu iklim juga akan menarik penyelenggaraan dunia usaha sebesar 250 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp3.854 triliun) pada tahun 2030, kata Presiden UAE Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada pidato inisiasi COP28.

ia menjelaskan bahwa UAE telah dilakukan lama menginvestasikan 100 miliar dolar Amerika Serikat (sekira Rp1.541 triliun) untuk mendanai aksi iklim dan juga energi terbarukan kemudian bersih, juga berazam untuk menginvestasikan tambahan 130 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp2.004 triliun) selama 7 tahun ke depan.

Sumber: Anadolu
 

Check Also

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, …