Tim Prabowo Akui RI Banjir Pekerja Informal, Apa Solusinya?

Tim Prabowo Akui RI Banjir Pekerja Informal, Apa Solusinya?

lingkarpost.com

Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyatakan permasalahan lapangan pekerjaan menjadi salah satu prioritas dari visi-misi pasangan tersebut.

Wakil Ketua TKN Eddy Soeparno mengatakan saat ini mayoritas warga masih bekerja pada sektor informal.

“Saat ini, lapangan kerja kita boleh dikatakan didominasi lapangan kerja informal hingga 60%,” kata Eddy dalam acara Your Money Your Vote dalam tempat CNBC Indonesia, Rabu (15/11/2023).

Dia mengatakan banyaknya pekerja dalam sektor informal ini disebabkan oleh penyerapan tenaga kerja yang tersebut dimaksud rendah dari sektor industri. Dia mengatakan industri di area tempat Indonesia baru mampu menyerap 14% dari total tenaga kerja yang tersebut ada.

Baca Juga  “Roster” Tekken 8 lengkap dengan rilisnya karakter misterius Reina

Dia mengatakan kondisi itu diperburuk dengan kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Dia mengatakan kontribusi sektor industri terhadap PDB baru 18%, padahal idealnya 28-30%. “Sangat rendah,” katanya.

Untuk memperbaiki kondisi ini, Eddy mengatakan Prabowo-Gibran menilai perlunya peningkatan kapasitas dari tenaga kerja Indonesia sekaligus penguatan di area tempat sektor industri. Penguatan sektor industri, kata dia, amat penting untuk menyerap tenaga kerja yang mana ada. Dengan diserapnya tenaga kerja, kata dia, otomatis jumlah keseluruhan total pekerja formal juga akan semakin banyak.

Baca Juga  Lezatnya 'Flavors Of Espana' Spanyol pada The Westin Jakarta

“Hilirisasi industri merupakan salah satu prioritas melanjutkan programnya Pak Jokowi yang tersebut digunakan akan dilaksanakan oleh Pak Prabowo juga Mas Gibran, tetapi yang tersebut mana paling penting adalah industri itu adalah penyerap tenaga kerja terbaik, terdidik lalu terampil,” kata Eddy.

Dia mengatakan untuk mengupayakan pertumbuhan sektor industri, maka dibutuhkan kebijakan pendukung. Beberapa kebijakan yang digunakan disiapkan oleh Prabowo-Gibran adalah dengan mengarahkan belanja kementerian lembaga untuk sektor dalam negeri. Selain itu, kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri juga perlu dikuatkan.

“Belanja kementerian kemudian lembaga yang mana akan datang bernilai Rp 1.100 triliun harus didedikasikan dalam negeri,” ujarnya.

Eddy meyakini kebijakan-kebijakan yang mana akan menggaet penanam modal untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Dengan demikian, pemodal mempunyai opsi berinvestasi. “Jangan sampai kita kalah bersaing dengan Vietnam, Kamboja juga Laos,” tegasnya.

Baca Juga  Di Pertemuan Menhan ASEAN, Prabowo Ingatkan Ancaman Konflik Indo-Pasifik Makin Kompleks

“Ironisnya sekarang ini negara-negara tetangga kita saking banyaknya pengerjaan perekonomian pada sektor industri yang tersebut digunakan masuk, merekan hampir kekurangan tenaga kerja, inilah yang mana dimaksud harus kita berkompetisi ketat dengan negara tersebut,” papar Eddy.

Artikel Selanjutnya Bukan Sandiaga Uno & Cak Imin, Ini Cawapres Terkuat Prabowo

Check Also

Deretan Manfaat Jalan Nyeker seperti Chris Martin Coldplay

Deretan Manfaat Jalan Nyeker seperti Chris Martin Coldplay

lingkarpost.com Jakarta – Vokalis Coldplay, Chris Martin, menghebohkan warganet Indonesia setelah membagikan momen berjalan tanpa …