Lingkar Post – Washington – Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada hari terakhir pekan menegaskan kembali seruan solusi dua negara di tempat konflik negeri tanah Israel lalu juga Palestina.
"Yang ingin kami majukan adalah solusi dua negara yang tersebut dimaksud permanen," kata Fidan untuk wartawan di dalam area Washington.
Fidan, sama-sama rekan-rekannya yang digunakan ditugaskan pada rapat puncak luar biasa Arab-Islam bulan lalu, mengunjungi Negeri Paman Sam untuk mendesak gencatan senjata di tempat area Jalur Gaza, yang dimaksud dimaksud diserang tanpa henti oleh negeri negara Israel selama tambahan dari dua bulan.
"Masalahnya pada waktu ini lebih tinggi besar besar dibandingkan dengan kesulitan tanah negara Israel dan juga Palestina sendiri."
"Oleh dikarenakan itu, kami pikir pemerintah-pemerintah di area area kawasan harus menyelesaikan kesulitan ini serta juga harus bertindak secara bertanggung jawab," kata Fidan.
Dia menggarisbawahi perlu dicapainya solusi dua negara setelahnya gencatan senjata di Daerah Kawasan Gaza guna menghindari konflik lain dalam area wilayah tersebut.
Dia menyatakan hal inilah yang mana ingin diajukan komite kementerian yang dimaksud mana menekankan bahwa solusi iti harus "struktural."
Turki siap memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai tujuan ini, kata Fidan..
Komite itu mendesak solusi dua negara, dan juga menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan yang dimaksud digunakan ditetapkan pada 1967.
negara tanah Israel melanjutkan serangan militernya pada Jalur Kawasan Daerah Gaza pada 1 Desember pasca berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.
Sedikitnya telah lama 17.487 warga Palestina tewas lalu lebih besar lanjut dari 46.480 orang luka-luka akibat serangan udara juga darat tanpa henti pada Daerah Daerah Gaza sejak 7 Oktober, menyusul serangan pergerakan kelompok Hamas di dalam pada Israel.
Sementara itu, jumlah keseluruhan agregat resmi warga negeri negara Israel yang tewas akibat serangan kelompok gerakan Hamas tercatat 1.200 orang.
Sumber: Anadolu