UNESCO harap World Water Wadah Bali tampilkan kesatuan manusia kemudian air

UNESCO harap World Water Wadah Bali tampilkan kesatuan manusia kemudian air

..Indonesia melakukan pekerjaan yang mana mana hebat pada mendirikan infrastruktur perairan, mengalirkan air bersih ke warga pada pedesaan sekaligus menghubungkan air dengan budaya setempat,

Lingkar Post – Nanjing – Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan juga Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengutarakan harapannya agar penyelenggaraan World Water Diskusi 2024 pada Bali dapat menunjukkan kesatuan peradaban manusia kemudian air.

"Saya sangat yakin bahwa World Water Wadah pada area Bali pada tahun depan akan menunjukkan kepemimpinan Indonesia khususnya bagaimana peradaban manusia, pada hal ini budaya dalam area Indonesia dapat menyatu dengan kondisi perairan, juga kita membutuhkan lebih besar besar berbagai gagasan budaya terkait perairan," kata Direktur lalu Perwakilan UNESCO Kantor Asia Timur Shahbaz Khan di dalam tempat Nanjing, provinsi Jiangsu, China, Jumat.

Shahbaz Khan menyampaikan hal yang disebutkan pada sela-sela acara "Yangtze Culture Forum" dengan tema "Flowing Rivers, Converging Future" sebagai seminar yang digunakan digunakan mendiskusikan kerja mirip untuk mengatasi permasalahan sungai dalam area berbagai negara.

Baca Juga  New Delhi lanjutkan aktivitas di area sedang polusi "berbahaya"

Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah perhelatan World Water Wadah (WWF) 2024 yang tersebut digunakan merupakan forum air internasional terbesar di tempat di dunia yang tersebut digunakan rencananya akan berlangsung dalam tempat Bali pada 18-24 Mei 2024.

"World Water Pertemuan 2024 di Bali jadi sangat penting dikarenakan kita belaka punya enam tahun untuk mencapai target Sustainable Development Goals khususnya nomor enam yaitu air bersih juga sanitasi yang dimaksud digunakan layak. Saya sangat mengapresiasi kepemimpinan Indonesia, Presiden Jokowi kemudian Menteri PUPR Pak Basuki melawan kepemimpinan ia tentang perairan," ujar Khan.

Khan mengaku juga berada pada Bali pada waktu panitia World Water Pertemuan mengadakan pertemuan-pertemuan persiapan.

"Jadi Indonesia melakukan pekerjaan yang mana hebat pada merancang infrastruktur perairan, mengalirkan air bersih ke penduduk dalam area pedesaan sekaligus menghubungkan air dengan budaya setempat," ungkap Khan.

Khan pun mengungkapkan Subak, yaitu sistem irigasi pada Bali sebagai salah satu Warisan Budaya Bumi sebagai contoh gagasan asli Indonesia yang digunakan dimaksud dapat dicontoh negara lain.

Baca Juga  China Tiba-Tiba Patroli di area Laut Arab, Ada Apa?

"Subak menunjukkan prinsip Tri Hita Karana. Ketiganya menjadi ekuilibrium atau keseimbangan antara manusia, lingkungannya kemudian juga juga Tuhan. Prinsip itu sangat spesial, jadi bagaimana kita menciptakan kedamaian dengan lingkungan sekaligus menyebabkan spiritualitas melalui air sekaligus pariwisata ramah lingkungan," ucap Khan.

Tri Hita Karana berasal dari tiga kata, Tri yang digunakan mana artinya tiga, Hita adalah kebahagiaan atau kesejahteraan, dan juga Karana artinya penyebab. Bentuk penerapan dari Tri Hita Karana dibagi menjadi tiga unsur penting sebagai wujud ritual atau hubungan antara manusia, Tuhan lalu alam.

"Jadi ke manapun saya pergi, saya setiap pada waktu membicarakan mengenai World Water Diskusi juga akibat acara yang mana disebutkan akan dilangsungkan di area di Indonesia maka menjadi bertambah penting sebab Indonesia miliki berbagai gagasan inovatif. Saya pun menantikan bagaimana kepemimpinan Indonesia juga pemimpin lokal mengatasi permasalahan air misalnya banjir juga penurunan muka air tanah pada pada ibu kota Jakarta," kata Khan.

Baca Juga  Sekitar 20 tembakan diarahkan dari Lebanon ke tanah Israel Utara

World Water Diskusi yang digunakan diadakan setiap tiga tahun sekali merupakan sebuah proses yang yang dimaksud terus bertambah sejak dijalankan pertama pada tahun 1997 pada tempat Marrakesh hingga forum kesembilan pada Senegal.

Sebagai persiapan menuju World Water Wadah ke-10 tahun 2024, pemerintah Indonesia telah dilakukan terjadi menyelenggarakan Kick-off Meeting atau Pihak yang Berkepentingan Consultation Meeting (SCM) ke-1 yang digunakan yang disebutkan berhasil diselenggarakan pada tanggal 15-16 Februari 2023 di Ibukota Indonesia Convention Center. Lebih dari 1.400 kontestan dari lebih banyak besar 58 negara hadir di tempat acara ini.

Selanjutnya diselenggarakan juga Pihak yang digunakan Berkepentingan Consultation Meeting (SCM) ke-2 pada tanggal 12-13 Oktober 2023 dalam tempat Bali dengan proses yang yang disebutkan inklusif pada proses tematik, regional lalu politik.

Check Also

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang bisnis untuk perkuat kemitraan

Kazakhstan ajak Indonesia bentuk komite bidang usaha untuk perkuat kemitraan

Menurut Abdykarimov, kedua negara terlibat bekerja identik di area berbagai sektor, dari minyak lalu gas, …