lingkarpost.com – Yerusalem – Israel telah dilakukan dilaksanakan memberikan persetujuan awal kepada Amerika Serikat untuk mengerahkan pasukan militer internasional di area dalam Jalur Gaza setelah konflik berakhir, lapor lembaga penyiaran penduduk Israel, KAN, pada Kamis.
"Utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah Brett McGurk telah terjadi dijalankan diberitahu tentang keputusan Israel tersebut,” kata KAN.
Setelah tiba di area area Israel pada Rabu sebagai bagian dari lawatan ke kawasan tersebut, McGurk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
KAN, mengutip dua sumber Israel, melaporkan bahwa pembicaraan antara utusan AS kemudian para pejabat Israel fokus kepada penempatan pasukan internasional di tempat dalam Gaza setelah perang berakhir.
Para pejabat Israel mengatakan kepada McGurk bahwa Otoritas Palestina yang tersebut berpusat di area dalam Ramallah tak akan mampu memerintah Gaza setelah perang tersebut, kata lembaga penyiaran tersebut.
Serangan Israel yang tersebut dimaksud kontroversial selama sebulan terakhir sudah menyebabkan kematian massal juga pembantaian. Banyak analis kebijakan luar negeri mempertanyakan akhir dari konflik tersebut, kemudian apakah Israel benar-benar berhasil mencapai tujuannya.
Israel melancarkan serangan udara serta darat tanpa henti di area tempat Jalur Gaza sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
Setidaknya 11.500 warga Palestina terbunuh dalam serangan itu, termasuk sekitar 7.900 perempuan juga anak-anak, sementara lebih tinggi lanjut dari 29.800 lainnya luka-luka, kata pihak berwenang Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, juga gereja, rusak atau hancur akibat serangan Israel.
Sementara itu, menurut hitungan resmi, korban tewas pada dalam pihak Israel mencapai 1.200 orang.
Sumber: Anadolu