Lingkar Post – Ibukota –
Wali Daerah Perkotaan Jaksel Munjirin pada Kamis mengungkapkan bahwa salah satu faktor pemuda itu tawuran adalah sebab tiada miliki pekerjaan lalu belum dibekali keahlian. Dengan demikian, Pemkot Jaksel akan menyiapkan pelatihan keahlian yang digunakan dimaksud sesuai dengan kualifikasi institusi belajar terakhir mereka, antara lain petugas keamanan, juru parkir atau pekerja proyek.
"Jadi akar masalahnya ada dari merekan yang dimaksud digunakan lulusan SMP juga juga SMA. Rata-rata mereka itu itu belum bekerja. Hal ini menjadi salah satu faktor utama,” ungkap Munjirin.
Munjirin menjelaskan, ide pelatihan itu muncul pasca pemerintah berdiskusi dengan para tokoh warga setempat, juga ditemukan bahwa para pelaku tawuran umumnya adalah para pemuda yang mana yang dimaksud tiada miliki pekerjaan.
"Setelah berunding dengan tokoh warga juga sebagainya, akhirnya kami memutuskan mengajukan permohonan anak muda itu (pelaku) gathering ke luar kota untuk mencari tahu akar masalahnya," kata Munjirin.
Harapannya para pelaku tidaklah mengulangi kebiasaan tawuran setelahnya mendapatkan pekerjaan, kata Munjirin.
Pada bulan lalu, terjadi tawuran yang mana digunakan melibatkan empat kelompok pemuda di dalam pada Jalan Sultan Agung menuju Jalan Dr Saharjo, di area pada dekat Terminal Manggarai, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Manggarai, Ibukota Indonesia Selatan, Kamis (19/10). Puluhan pemuda terlibat tawuran oleh sebab itu permasalahan salah paham pada waktu ada kegiatan bazar pada area tersebut.