lingkarpost.com Beijing – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning berharap David Cameron yang mana yang disebut baru ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Inggris dapat menjaga stabilitas hubungan bilateral kedua negara.
"Kami berharap Inggris akan bekerja sebanding dengan China demi pertumbuhan hubungan bilateral yang tersebut digunakan baik lalu stabil. Mempertahankan kemudian menumbuhkan hubungan bilateral yang tersebut hal tersebut stabil lalu saling menguntungkan akan bermanfaat bagi kepentingan China, Inggris serta perdamaian serta pengerjaan dunia," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan rutin kepada media pada Beijing, China pada Selasa.
Mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron ditunjuk sebagai Menlu Inggris oleh Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak melalui perombakan kabinet pada Senin (13/11).
Cameron yang mana yang disebut pernah menjabat sebagai PM Inggris pada periode 2010-2016 menggantikan James Cleverly sebagai menteri luar negeri. Cleverly kini menjabat sebagai menteri dalam negeri menggantikan Suella Braverman.
"China lalu juga Inggris adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta juga negara sektor ekonomi besar di area area dunia, menumbuhkan hubungan bilateral yang dimaksud mana stabil serta saling menguntungkan adalah kepentingan mendasar kedua bangsa," ungkap Mao Ning.
Baik China maupun Inggris, menurut Mao Ning dapat bersama-sama merespons tantangan global juga berkontribusi terhadap perdamaian kemudian pengerjaan dunia.
"Penting bagi kedua negara untuk bekerja sebanding demi pertumbuhan hubungan bilateral yang digunakan dimaksud sehat juga juga stabil berdasarkan prinsip saling menghormati lalu juga saling menguntungkan," tambah Mao Ning.
Raja Charles III telah dilakukan terjadi menyetujui David Cameron untuk menjadi anggota majelis tinggi parlemen Inggris, House of Lords. Pengangkatan ini memungkinkan dia mengisi jabatan menteri meskipun saat ini dia bukan merupakan anggota parlemen.
Cameron mengatakan Sunak sudah pernah memintanya untuk menjabat sebagai menteri luar negeri kemudian dia "dengan senang hati menerima tawaran tersebut."
Diketahui pemecatan Suella Braverman terjadi setelah pernyataan kontroversial dan juga juga artikelnya di area area surat kabar Times tentang mengecam pro-Palestina mendapat kritis luas. Sebelumnya, dia menyebut mengecam pro-Palestina di area dalam Inggris sebagai “pawai kebencian.”
"Saya bukan percaya bahwa demonstrasi ini hanyalah seruan minta bantuan bagi Gaza," katanya dalam sebuah artikel di area area Times.
Dia juga mencela keputusan kepolisian London yang mana digunakan tidak ada ada melarang rencana aksi unjuk rasa pada Hari Gencatan Senjata. Dia menuduh kepolisian London sudah berpihak ke para pengunjuk rasa.