Dukung Pemerataan Pendidikan, Telkom Beri Bantuan untuk 50 SLB di dalam tempat Jawa, Sumatera, juga Kalimantan

Dukung Pemerataan Pendidikan, Telkom Beri Bantuan untuk 50 SLB di tempat Jawa, Sumatera, juga Kalimantan

Lingkar Post – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berazam membantu pembagian merata sekolah bagi penyandang disabilitas melalui penyerahan bantuan sarana penunjang proses pembelajaran anak-anak penyandang disabilitas. Fasilitas yang disebutkan dalam bentuk PC multimedia, yang digunakan dilengkapi dengan perangkat lunak serta perangkat keras yang tersebut dapat memfasilitasi komunikasi alternatif, seperti instruksi teks atau bahkan sintesis suara. Selain itu juga diberikan bantuan instalasi program i CHAT.

Aplikasi i-CHAT adalah aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk memfasilitasi komunikasi antara individu dengan penyandang disabilitas tuna rungu-wicara. Dengan menggunakan perangkat lunak i-CHAT, penyandang disabilitas tuna runguwicara dapat mengomunikasikan dengan keluarga, teman, serta warga umum dengan lebih banyak lancar lalu percaya diri.

Baca Juga  BRI Siapkan Kas Rp25,2 triliun Menghadapi Libur Natal 2023 kemudian Tahun Baru 2024

Dalam menggalang inklusi di area lingkungan lembaga pendidikan Indonesia, Telkom berjanji menyerahkan bantuan di dalam 50 titik lokasi dalam wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, kemudian Kalimantan Barat. Setiap lokasi Sekolah Luar Biasa (SLB) tipe B diberikan bantuan sebanyak 2 unit, dengan peruntukan 1 unit untuk laboratorium kemudian 1 unit untuk administrasi sekolah.

Kegiatan ini telah lama berlangsung sejak September 2023 dan juga diharapkan akan terus berlanjut demi mewujudkan keadilan institusi belajar bagi semua kalangan masyarakat.

SGM Community Development Center Telkom, Hery Susanto menyatakan, “Akses sekolah yang tersebut berkualitas adalah hak setiap individu. Maka dari itu, Telkom terus membantu keadilan sekolah khususnya di dalam bidang prasarana sarana juga prasarana. Dengan harapan, setiap anak penyandang disabilitas mampu mengeksplorasi diri secara maksimal tanpa adanya kesenjangan komunikasi sebagai penghambat.”

Baca Juga  Ternyata, Komunitas Bisa Ajukan Keringan Jika Tak Bisa Bayar Utang Pinjol

Di Indonesia, terhitung sejak tahun 2020, terdapat sekitar 144.621 anak berkebutuhan khusus yang mana tercatat menempuh lembaga pendidikan dengan detail persebaran 82.326 anak berkebutuhan khusus yang mengenyam lembaga pendidikan SD, 36.884 anak menempuh jenjang SMP serta 25.411 anak berada pada jenjang SMA. Seluruh anak tersebut, tentunya mempunyai hak yang digunakan serupa untuk mendapatkan lembaga pendidikan yang
berkualitas.

Namun faktanya, masih sejumlah ditemukan SLB yang tersebut kekurangan sarana sarana kemudian prasarana yang digunakan menyebabkan proses belajar-mengajar terhambat. Mengutip data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, lalu Teknologi, terdapat sekitar 13.000 sekolah SLB di tempat Indonesia.

Baca Juga  Telkom antisipasi serangan siber selama Piala Global U-17

Dari total tersebut, semata-mata sekitar 30% yang digunakan mempunyai prasarana yang dimaksud memadai. Kondisi ini nyatanya berlawanan dengan Peraturan pemerintahan nomor 13 tahun 2020 tentang akomodasi yang layak untuk partisipan didik penyandang disabilitas.

Untuk itu, sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan sekaligus milik negara, Telkom berjanji untuk senantiasa menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial khususnya di hal inklusivitas pendidikan. Dengan bantuan ini, diharapkan akan semakin banyak anak-anak penyandang disabilitas yang mempunyai kesempatan yang dimaksud setara untuk berpartisipasi pada hidup sosial bermasyarakat.

Check Also

Pelesiran pada Luar Negeri Makin Nyaman dengan Mengaktifkan Kartu Debit BRI lewat BRImo

Pelesiran pada Luar Negeri Makin Nyaman dengan Mengaktifkan Kartu Debit BRI lewat BRImo

Lingkar Post – JAKARTA – Berlibur ke luar negeri tentu tak lepas dengan berbagai keperluan …